Tabiat perangai dilematis gegap gempita
merasuk kumandang angan akan terus ada
semangat tinggi berkarya tak ada alasan
merestu jadi kultus ilusi sepi rekah nalar
ambigu kian serius belenggu kadang senang
menghadang berkutat saling ingin latah
Â
Rentak peduli menikam sendu pertaruhan kelam
penuh kendali tak kenal lelah untuk bisa gapai cahaya semua akan berbuah manis mengemuka
untuk menjadi sebuah keharusan perdaya kumandang arus sempana menunjang gerutu
tadahan wangi nuansa langit ringan restu
kendali ruang cerna gegas merangkum waktu
Menikmati gagah ketentuan berkarat sendu
sedalam keinginan tampak wajah beribu arti
untuk sebuah keadaan diri hunjam posisi seutuh lamunan mendasarkan ikatan bakti
kau bisa merangkai jejak semusim menguji
peraman sementara menguji juwita prahara
mematri dendam sentimen kemelut ratapan
Â
Penjuru angan puncak teramat teguh menghunjam menegaskan mimpi hadiah daulat hari
silam arus upaya sadarkan hamparan tabiat
redup banyak nyanyian paling mengesankan
gerutu penting tentulah jadi merona cerna
rindu lingkup seteru deru suasana kesadaran
ingin lari menghindar penuh tak nyaman menegas
Angkinang Selatan, 1 Oktober 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI