Dugal teramat senang dan bahagia, sistem yang tengah ia jalankan berhasil, yakni sistem login Liwar Bauntung. Sebuah sistem terencana pengubah jalan hidup. Dari serba kekurangan menjadi hidup pas-pasan, serba berkecukupan.Â
Meskipun sistem sudah berhasil, tapi hidup Dugal masih dalam kesederhanaan. Tak ingin bermewah diri. Ia ingin menjadi ahli sedekah, suka memberikan hartanya untuk jalan kebaikan. Membantu fakir miskin. Membantu pembangunan tempat ibadah dan pesantren. Ia ikhlas membantu sepanjang mampu.Â
Sekarang saatnya Dugal mewujudkan impian dan rencana yang belum tercapai. Sekarang ia minta Yudi Mandampa antari kayu bapangkih untuk proses bamasak ibunya di dapur. Saban hari Dugal jurungi kuitannya duit untuk beli kebutuhan sehari-hari.Â
Lalu Dugal pagi hari ke tempat temannya di Bamban Selatan. Servis sepeda motor bututnya. Ganti oli, ganti busi, ganti lampu depan yang mati. Sekaligus Dugal silaturrahmi dengan teman lamanya itu.Â
Kondisi celana panjang hitam yang dikenakan Dugal ke tempat kerja maupun bajalanan, sudah bisa dikatakan tidak layak lagi. Tampak bagian tengah berjahit sehingga kurang enak dipandang mata. Lagi banyak duit seperti inilah Dugal bisa menggantinya.Â
Kala memakai celana agar kencang cuma pakai tali hitam kain yang diikat. Jadi sekarang sekaligus saja ia beli celana panjang hitam baru dua lembar, dan ikat pinggang atau panding satu buah. Selain itu pula untuk menunjang ibadah dan pekerjaan.Â
Dugal beli baju muslim lengan panjang dan pendek masing-masing dua lembar. Yang pendek warna putih digunakan Dugal nantinya untuk ke tempat kerja setiap hari Senin dan Selasa. Juga Dugal beli baju kaos untuk lapisan. Celana pendek dua lembar.Â
Tapih untuk shalat dan kegiatan keagamaan dua lembar. Sandal dan sepatu untuk ke tempat kerja dan bajalanan. Sisa hutang segera dilunasi di dua tempat. Selalu berbagi baik dalam bentuk duit atau barang. Seperti misalnya buku tulis dan pulpen yang diberikan kepada siswa di tempat ia bekerja.Â
Biasanya ia pilih memberikannya kepada yang kurang mampu. Kepada warga sekitar yang diketahuinya sangat membutuhkan dana untuk menapaki hidup. Semisal untuk keperluan anak sekolah atau untuk berobat kala sakit. Â
Dugal selalu mencatatkan pengalaman hidup keseharian di buku diarynya. Sewaktu-waktu bisa diposting di blog pribadinya. Ia teramat senang dan bahagia kala pengalaman hidupnya terabadikan walau hanya lewat tulisan.Â
Dengan duitnya sendiri Dugal membeli peralatan penunjang tugasnya sebagai Humas di tempat ia bekerja. Yakni mengabadikan kegiatan atau momen penting di madrasah, dalam bentuk video, foto, dan tulisan. Nantinya diposting ke akun youtube dan blog khusus.