Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sakit Gigi Itu Benar-Benar Menyakitkan

30 Desember 2021   10:30 Diperbarui: 30 Desember 2021   10:52 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sakit gigi merupakan penyakit yang sering menyerang diri saya. Tak terhitung sudah berapa kali mengalami sejak dulu hingga sekarang ini. Biasanya kalau sakit gigi, saya bawa rebahan di tempat tidur. Kalau ada duit beli obat. Jarang sekali saya basuntik untuk mengatasi penyakit yang satu ini. Karena nanti akan sembuh sendirinya. Paling lama sekitar setengah bulan.

Beberapa obat yang pernah saya konsumsi untuk menyembuhkan sakit gigi berupa obat berpasangan yang saya beli di kios atau warung, juga beli di apotek. Bagaimana rasanya sakit gigi? Pernah dengar lagu dangdut yang ada hubungannya dengan hal ini, saya lupa judulnya, yang liriknya ada kalimat, lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati.

Tapi sebenarnya sakit gigi itu sungguh menyakitkan sekali bagi yang mengalaminya. Termasuk saya. Sakit gigi itu akan mengganggu seluruh aktivitas. Untuk itu mulai saat ini, saya berjanji akan rajin-rajin menjaga kesehatan. Terutama gosok gigi yang baik dan benar. Agar tak menyesal seperti sekarang ini.

Bila sakit gigi menyerang saya akan menyalahkan masa lalu. Tapi kenyataan itu harus dihadapi. Sakit gigi mesti saya rasakan bagaimanapun juga. Lantas saya berjuang untuk mengatasinya. Minum obat beberapa butir. Sakit hilang, tapi kemudian kambuh lagi. Bersabarlah. Nanti juga akan hilang sendirinya. Sungguh ini benar-benar menyakitkan.

Saya akui keadaan fisik gigi saya, terutama bagian tengah atas dan bawah terlihat tak bagus. Mungkin karena sudah faktor usia, gigi saya rungkang sana-sini. Kadang malu juga bila bertemu dengan orang banyak, gigi ompong terlihat saat berbicara. Gunakan gigi palsu saja? Tak ada rencana ke sana. Tak ada duit untuk membeli gigi palsu.

Saya lebih senang seadanya saja. Walaupun dengan kondisi kurang enak dipandang mata. Yang penting sekarang sakit gigi segera hilang, sehingga akan merasa nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Sehingga bisa terus dengan rutin saban hari menulis di Kompasiana.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun