Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lebih Dekat dengan Penyair Muda Hulu Sungai Selatan, Norjanah

23 Desember 2020   09:08 Diperbarui: 23 Desember 2020   09:15 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Norjanah namanya. Saya sudah akrab dengan nama yang satu ini lewat beberapa buku kumpulan puisi Penyair Kalimantan Selatan. Ternyata asli orang Hulu Sungai Selatan (HSS). Norjanah lahir di Kandangan, 14 November 2000. Anak tunggal yang saat ini sedang menempuh pendidikan kuliah di sebuah perguruan tinggi. Tinggal di Desa Balanti RT 002 RW 001, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten HSS.

Norjanah mengaku sebenarnya untuk karya sastra yang ia geluti saat ini hanya puisi, dan itu pun masih sangat pemula. Ia suka dengan puisi sudah lama, sejak duduk di bangku SD. Namun dari SD, SMP, SMA tidak pernah melahirkan karya puisi apapun, karena ia pikir hanya suka sama puisi dan menikmati puisi dari karya orang lain, menurutnya itu sudah cukup.

Yang paling ia sukai puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul Aku Ingin. Akhirnya keinginan untuk menulis puisi itu hadir ketika Norjanah iseng-iseng pas waktu luang lulus SMA dimasa kebimbangan antara diterima kuliah atau tidak, akhirnya karena kegalauan itulah ia menuliskan perasaan dan coba dituangkan dalam bentuk puisi.

Sementara untuk puisi Lagu Pejalan yang dimuat di buku Riuh Imaji di Tengah Pandemi  Antologi Puisi Penyair Kalimantan Selatan Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XVII di Kabupaten Tabalong Tahun 2020, menurut Norjanah dibuat secara spontan dan alasannya hanya ingin menuangkan apa yang dirasakan saat itu. "Bikinnya pun di dalam mobil saat perjalanan, mungkin juga karena efek galau," ujar Norjanah.

Mimpinya di dunia kepenulisan, Norjanah mengaku tidak memiliki ambisi besar untuk jadi penulis terkenal, tapi ia akan sangat senang apabila karyanya yang ditulisnya, khususnya puisi, dapat mengena di hati pembaca.

Untuk keberadaan penulis / sastrawan di Kabupaten HSS menurutnya, kehadiran mereka sangat luar biasa, sangat memotivasi, menjadi pemantik semangat untuk penulis pemula seperti dia.

Di Kecamatan Kalumpang dikatakan Norjanah, hanya ada SD dan SMP, menurut pandangannya pelajar di sana sepertinya banyak yang suka karya sastra, cuma seperti pengalamannya masih kurangnya ajakan untuk mengenal lebih jauh tentang sastra. "Sebab sepengetahuan saya di Kecamatan Kalumpang tidak ada komunitas sastra," pungkasnya. (ahu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun