Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jembatan Penantian

10 Desember 2020   09:19 Diperbarui: 10 Desember 2020   09:28 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dugal mendapatkan titik terang, mengenai jembatan di Hangkinang yang kini tengah dalam tahap pengerjaan, tapi belum juga selesai-selesai. Itu didapatkan setelah Dugal mencoba berselancar di dunia maya, ia mendapatkan informasi detail tentang proyek rehabilitasi jembatan tersebut.

Di website LPSE Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) data pengerjaan proyek itu tersedia lengkap. Dengan Kode Paket 4094282, Nama Paket Rehabilitasi Jembatan Depan MTsN Angkinang, Kecamatan Angkinang. Tanggal Pembuatan 4 November 2020.

Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten HSS, Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Kategori Pekerjaan Konstruksi. Metode Pengadaan Pengadaan Langsung. Tahun Anggaran APBDP 2020. Nilai Pagu Paket Rp 200.000.000,00 dengan Nilai HPS Paket Rp 198.512.100,93. Kualifikasi Usaha Perusahaan Kecil.

Dugal berdo'a semoga jembatan segera selesai, itu saja yang ia harapkan. Sehingga nantinya aktivitas warga dan dunia pendidikan dapat berjalan lancar kembali.

"Bisa menjadi sarana penunjang yang cukup vital untuk segala kegiatan kehidupan di masyarakat Hangkinang," ujar Dugal saat ngobrol dengan rekan-rekannya di gardu pos ronda setelah shalat Isya.

Warga setempat yang keluar masuk untuk beraktivitas keseharian, kemudian para guru dan siswa yang menjalani kegiatan belajar mengajar di madrasah. Walaupun untuk saat ini siswa belum hadir ke madrasah, karena pandemi Covid-19, tapi setiap berurusan pasti akan datang ke madrasah melewati jembatan tersebut.

Warga sangat menantikan sekali jembatan itu segera selesai. Tak ingin lagi berlarut-larut pengerjaannya. Tak ingin lagi suara bergetar ketika dilewati mengganggu pendengaran. Apalagi kalau pada malam hari saat melintasi jembatan itu.

"Warga yang sedang istirahat tentu akan terganggu mendengar suaranya," beritahu Dugal.

Jembatan penantian tetap akan Dugal pantau hingga akhir. Bukan karena apa-apa Dugal sangat peduli dengan jembatan itu. Karena ia merasa terpanggil sebagai warga Hangkinang, warga madrasah, dan juga karena setiap hal yang berhubungan dengan kampung, ia berupaya untuk terlibat, walau hanya sekedar menuliskannya saja.

Saking kepikiran dengan jembatan itu, hingga terbawa oleh Dugal dalam mimpi. Dalam mimpinya malam itu Dugal melihat di sekitar jembatan itu banyak orang, sekitar lima puluhan orang.

Mereka berkerumun di depan jembatan. Penasaran Dugal mendatangi apa yang tengah terjadi. Ternyata di bawah jembatan, di mana Sungai Hangkinang mengalir, warga menemukan benda aneh, tepat di sekitar tiang utama jembatan.

Benda itu terlihat mengeluarkan cahaya, seperti emas. Orang yang pertama kali mengetahui dan menemukan benda itu Amat, warga sekitar jembatan. Kontan saja kabar penemuan benda aneh itu menyebar kemana-mana.

Ternyata itu hanya mimpi Dugal saja. Kalau benar, benda itu emas atau barang bernilai ekonomis, bisa dijual untuk biaya rehabilitasi jembatan itu agar cepat kelar pengerjaannya.***

 

Angkinang Selatan, usai sarapan pagi menikmati lontong sayur berlauk telur masak habang, 10 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun