Jembatan di kampung Hangkinang itu jadi bahan pembicaraan hangat warga saat berada di wawarung. Tengah dalam tahap pengerjaan, tapi ditinggalkan oleh tukang atau pekerjanya. Jembatan vital itu terhenti diperbaiki, dengan alasan bahan bakunya habis.
"Sungguh sangat terlalu sekali, mengharap jembatan selesai dikerjakan, tapi katanya kehabisan bahan," keluh Dugal saat berada di wawarung.
"Mungkin bahannya susah dicari atau malah duit proyeknya sedikit," singgung Gabau yang ada di samping Dugal.
Jadilah jembatan itu terbengkalai. Hari-hari jembatan itu digunakan warga setempat untuk beraktivitas keseharian, selain itu jembatan tersebut juga menjadi sarana untuk menunjang kelancaran sebuah madrasah di kampung itu. Di mana lokasi bangunan madrasah ada di seberang, untuk ke sana mesti lewat jembatan itu.
Sudah beberapa kali jembatan itu masuk pembahasan rapat di kampung, yang kemudian diangkat ke tingkat kecamatan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), sudah bertahun-tahun dan berkali-kali. Entah apa alasan sehingga selalu saja di nomorduakan. Kebetulan juga terkendala oleh masalah pandemi Covid-19. Semakin menjadi-jadi jembatan itu takayangkang.
Selama ini sepengetahuan Dugal jembatan itu sejak dibangun beberapa puluh tahun silam baru dua kali diperbaiki. Baik oleh pihak warga atau madrasah. Itupun kerusakan kecil saja, tidak sepenuhnya diperbaiki.
Akhir-akhir ini jembatan itu sudah mengalami masa puncaknya kerusakan. Setiap kali dilewati selalu bagantaran, tak enak terdengar, suaranya bisa kemana-mana, akibat paku, baut maupun mur sebagai pengikat banyak yang sudah lepas.
Juga ada beberapa lantai jembatan yang sudah keropos dan berlobang. Tentu hal ini sangat tidak mengenakkan bila dilewati atau didiamkan begitu saja. Lama kelamaan akan membahayakan pengguna jembatan tersebut.
Kalau jembatan itu sudah bagus, tentu akan melancarkan kegiatan warga dan insan pendidikan yang ada di madrasah. Bisa dilewati kembali oleh pejalan kaki, kendaraan roda dua, dan mobil roda empat.
Apalagi dalam waktu dekat, di madrasah ada penyelenggaraan walimah perkawinan seorang warga. Kemungkinan besar jembatan itu akan kena linjangi warga atau undangan yang menghadiri pangantinan tersebut. Tentu kalau sudah selesai akan melancarkan acara tersebut. Namun karena belum selesai, tinggal berhati-hati saja melewatinya. ***
Hulu Sungai Selatan, awal Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H