Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Renjana Menasbih Potensi yang Kemaruk

13 November 2018   12:11 Diperbarui: 13 November 2018   12:25 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menawan sempat terang arus senja ini jadinya
kisah masa lalu melampauai harap mendera
menerpa selera wujud mentari mengurai cita
perjalanan panjang yang teramat melelahkan
menyayat alir irama suntuk mengutuk tunduk
kelam membayang terang memandang gejolak

Renjana menasbih potensi yang kemaruk
segala sunyi mementang masalah yang pasti
bertemu dengan teman dan alumni yang ramah
menaut tuju serta lamunan menegas tumpuk
peraman jalinan kemudi berbenturan angin lalu
pindai sengketa waktu menuai kekasih selalu
menyunting lembut memantul mengatur tentu

Setangkai kembang merona kekuatan penuh cinta
cerna mengawal pagi mengembun cernaan derita
dentang sembilu merimbun suasana menubir tabiat
sungguh kau senang menyangga benak suka duka
semakin menyangka tanpa kekurangan dirasa
tuntas beribu tumpuan pijak menikam janji semu

Angan tegas menerka cinta sepenuh kuasa mandiri
banyak harapan menderap semangat mimpi-mimpi
tepi merestu merasuk tujuan pasti mengerti seteru
sempurna menakar kesumat tersumbat akurat merestu
lantang membingkai terbuai nyanyian merenda kondisi
inilah selera menampak hari sepenuh gejolak rasa

Kandangan, 31 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun