Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tipis Arus Dunia Berpias Tak Menawan Lantang

19 Oktober 2018   10:15 Diperbarui: 19 Oktober 2018   10:42 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tegur perasaan menikam perdaya rasa memukau
terbang tinggi membangun perdaya lagu cumbu
mengingat keinginan bertepi syahdu menyatu rindu
menindas desau angin meringkih panggilan sengketa
belajar banyak dengan bahasa bimbang gelombang
terbuai perubahan sementara dunia yang sebentar

Tipis arus dunia berpias tak menawan lantang
penghantar cumbu kecupan mengulang bimbang
arus kelebatan pejam cahaya tinggi menggebu
mengurai sangka menebar senarai bekal jingga
sekejap poranda karisma diri membaur bangga
karena sudah tersandera raga menyangka
memintal celoteh malam pingitan kian pendam

Melenggang rela ketentuan seterang canggung
maju searah memintal rekahan wujud kunjung
terpa kentara memagut rasa malu mencegah
terkaman wujud seteru memintal jejak meningkah
menemu tampak wujud jejak yang tak tuntas
tampak hasil akhir menawarkan kekuatan pantas

Pijak menyimpul teramat goyah menarik
ingin selalu diperhatikan dalam gerak gerik
trauma kebiri menukas kehendak berperi
jalan ketenangan wujud pertapaan kondisi
gelombang cinta mendasar wibawa ambisi
upaya terus berjuang menata lambang gemulai

Kandangan, 12 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun