Kesumat arus waktu dinamis menyangka
ritus sangsai menerka rimba seksama
merajuk seteru tempat yang kian ragu
igau paksaan menumpas jengah usia
memukau aksara kelabu membaur terpaan sukma
penghalang guramang melayang umpama
Petuah karisma diri menangkis dinamika
sederet bangga menyerta hari menata
bakti lelaki pendiam di perjalanan dendam
bianglala menjulang gamang menakar kelam
menuai hasil manis kerja keras silam
menjulang keseruan perkenan arus menuju tingkah
sepenggal detak waktu menuju lambai
Potensi nyata remah makna menata kelam
berkelanjutan sesuai selera masing-masing
benci rentang kelabu yang pasrah meniku
biarlah aku yang mengalah dengan keadaan ini
selalu ingin mengendap lara poranda
tetap memperdaya serius kelanjutan canda
Hingga kapanpun kau tak sempat ada waktu
jelas berpantang alami menimang ambisi
turut menggelepar pantas menghantar resah
tanah basah legam lantang terang
semua meraba hentakan terasah pandang
ritual elegi di hari jelang senja penuh nyata
Kandangan, 8 Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H