Malam minggu, usai shalat Maghrib, peserta menuju ruang Balairung Tuntung Pandang (BTP) untuk makan malam. Dugal bersama rekannya satu kabupaten, menuju kesana berjalan kaki berjarak sekitar 500 meter dari tempat mereka menginap.
Dugal sudah siap dengan pakaian kebanggaan, celana panjang warna abu-abu bersepatu. Kaos hitam bertuliskan Kandangan Kotaku Manis dengan gambar Tugu Ketupat Hamalau. Rambut dicukur nomor 2. Saat buhan Kabupaten Hulu Sungai Selatan tiba, peserta dari kabupaten / kota lain juga sedang menuju lokasi.
Sebelumya ada foto-foto dengan banner Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) yang dipasang di depan ruang BTP. Sebagai kenang-kenangan tentunya. Saat melintas Dugal dipanggil, terdengar seperti suara wanita. Ternyata dia berasal temannya dari Kabupaten Tanah Bumbu, bernama Tatha.
Mereka ingin berfoto bersama Dugal. Karena Dugal produktif dalam menulis dan juga sudah menulis buku. Salah satunya Tatha. Sudah akrab dengan Dugal di facebook dan WA. Tapi kalau bertemu langsung baru kali ini, tatkala mengajak Dugal foto dengan latar banner ASKS di fotokan rekan Tatha.
Setelah itu mereka menuju ruang makan. Dugal memilih bergabung dengan rekan laki-kaki satu kabupaten. Menikmati makan malam sesuai sekera masing-masing. Dugal tak banyak makan, entah kenapa tak begitu selera. (ahu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H