Kalau memang itu sudah yang kau tahu
seraut nalar membias sukma melibas ambisi
cerna edisi merindu penasti kembara
merasa biasa menumpuk haluan janji yang purna
jangan lagi kau tangisi semua itu
mungkin itu jalan terbaik yang pernah ada
Sendu meresap kenangan jingga menerka suasana
kariau rindu menyatu nyanyian tentu merestu
risau membentang kemauan restu membongkar nyanyian lentera
kau datang dengan berbeda rasa saling memindai citra
jika kau rasa memang itu yang ada
selalu ingin ini itu yang pernah mencerna
tak mungkin sendiri kalau jalan kemenangan tanpa pamrih
Senandung lagu cinta menerpa dendang pelangi
menembus segala arah kehendak yang tak ingin rancu
sekian lama aku menunggu disini sepenuh nyata
bukti kau percaya lebih lanjut menderu
enak sekali kau bekerja disana
selalu ada kendala harus dihadapi dengan bijak
Bincang manis selalu menebar rasa segala harap
datang kekuatan imajinasi menembus datar melecut
tuntas seraya geger berpantang langgam memagut
sisa kenangan silam melebur kuasa meradang
kicau bulir kehambaan yang magis tragis
ada banyak hal ingin terus diambang batas
Teramat senang bila hal itu jadi nyata
wajar ingin selalu mendapatkan perhatian orang banyak
gangguan yang teramat pasti dalam hari-hari yang sadar
rindu belai kasih seorang perempuan cantik yang ramah
kemana melangkah sepenuh tuju menggapai picu
kesenangan sajakah yang kau idamkan sekarang
Labung Anak, 22 Juli 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H