Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Rembulan Kesepian

7 September 2014   17:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:23 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sewaktu-waktu kita harus lebih baik lagi

ada warna-warni kehidupan

harus menjadi yang terbaik agar mampu menaburkan sejuta harapan

selamatkan diri dari ancaman tak pasti

kita harus tahu apa artinya itu

sehingga memunculkan perasaan tak tentu

pilih kesendirian dalam lajur api ambisi

apapun adanya nanti

kita sering bertemu

selamanya berbeda

tampak keegoisan diri

sementara menjalani hari-hari

yang terkepung dalam rindu sesaat

yang kian hampa

perjalanan suci bulan ini

apakah bisa jadi nyata adanya

rembulan sedang kesepian

dalan cerita yang tak berhenti

selamatkan bumi ini dari kerusakan

mengitari perpaduan rindu

pohon-pohon kering kerontang

tinggal ranting yang merana

ingin menggapai yang ke 500

secepat mungkin

agar mewarnai diri

walau segala rintangan dan hambatan terus menghalangi

tapi masih belum puas

cerita penuh dengan perjuangan

masalah menerpa

dalam sebait puisi rindu

apa saja bisa terjadi nantinya

membawa kepada kebaikan diri

mendendangkan lagu-lagu kasmaran berapoligi

senyuman membias yang tak laku-laku

masih ingatkah dengan kenangan indah itu

sepanjang ambigu tingkat tinggi

titip rindu ini dalam lajur seteru

manifestasi waktu menderai lara

menambah terebasan keserakahan



Kandangan, 31-08-2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun