Oleh.Hurul hariza Mahasiswa  fakultas kesehatan mayarakat unmuha
Salah satu aspek kesehatan yang penting adalah kesehatan reproduksi.
Sebagai petugas kesehatan masyarakat, kita harus tahu apa itu kesehatan reproduksi?
Kesehatan reproduksi adalah keadaan fisik, mental dan sosial yang baik, hanya bebas dari penyakit atau, tetapi juga sehat dari gangguan yang berkaitan dengan fungsi dan proses sistem reproduksi.
Tujuan kesehatan reproduksi adalah agar kita dapat mengetahui pelayanan kesehatan setiap individu dan pasangan. Khususnya kepada setiap individu agar setiap individu dapat menjalani proses reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab atas kekerasan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi adalah:
Faktor sosial ekonomi dan demografi seperti kemiskinan, pendidikan yang rendah tentang perkembangan seksual dan reproduksi sehingga pengetahuannya kurang dan daerah terpencil.
Ruang lingkup kesehatan reproduksi sangat luas, meliputi kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penularan penyakit menular seksual atau PMS, pencegahan dan pengendalian komplikasi aborsi, kesehatan reproduksi remaja, pencegahan dan pengobatan infertilitas, kanker pada usia lanjut dan osteoporosis.
Ada beberapa masalah kesehatan reproduksi yang saya ketahui, seperti:
1. Masalah kesehatan reproduksi wanita
Masalah kesehatan reproduksi ini meliputi masalah kesehatan wanita, kesakitan dan kematian wanita, yang berhubungan dengan kehamilan yang dipengaruhi oleh gizi, anemia, komplikasi kehamilan, persalinan, nifas dan infertilitas. , nilai anak, sikap masyarakat terhadap ibu hamil.
2. Isu gender dan seksualitas
3. Masalah yang berkaitan dengan kehamilan yang tidak diinginkan, seperti: aborsi, kesehatan ibu dan anak.
4.Masalah kekerasan dan pemerkosaan terhadap perempuan
kecenderungan untuk melakukan perkosaan dan dampaknya terhadap perempuan, norma sosial kekerasan dalam rumah tangga atau yang dikenal dengan kekerasan dalam rumah tangga.
5. Masalah Infeksi Menular Seksual (PMS) seperti gonore, HIV/AIDS
Â
Kebijakan Kesehatan Reproduksi Nasional
Di Indonesia ditetapkan bahwa Kesehatan Reproduksi meliputi komponen, yaitu Program Kesehatan Ibu dan Anak, Program Keluarga Berencana atau KB, Program Kesehatan Reproduksi Remaja, Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Seksual termasuk HIV/AIDS, dan Program Kesehatan Reproduksi pada Lansia. . Penyelenggaraan Kesehatan Reproduksi dilakukan dengan menggunakan pendekatan siklus hidup untuk memperoleh sasaran yang pasti dan pelayanan yang jelas berdasarkan kepentingan sasaran atau klien dengan memperhatikan hak-hak reproduksinya.
Ada empat komponen kesehatan reproduksi, yaitu kesehatan ibu dan bayi baru lahir, keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi remaja.
Beberapa komponen masalah kesehatan reproduksi:
1. komponen kesehatan ibu dan bayi baru lahir
Misalnya, kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan masa kehidupan seorang wanita dengan risiko paling tinggi karena dapat menyebabkan kematian. Untuk mengurangi terjadinya kematian ibu akibat kehamilan dan persalinan, pemantauan harus dilakukan mulai dari sekarang agar dapat dilakukan tindakan yang cepat dan tepat sebelum melanjutkan ke kegawatdaruratan obstetri. . Intervensi tersebut dapat berupa pelayanan yang cepat dan tepat, pelayanan persalinan dan masa nifas. Perlu diberikan informasi yang cepat dan akurat tentang ketidaktahuan bahwa berhubungan seks akan mengakibatkan kehamilan, dan bahwa tanpa menggunakan kontrasepsi dapat terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Dengan demikian kita tidak perlu melakukan aborsi yang dapat mengancam jiwa.Â
Â
2. komponen keluarga berencana
Promosi Keluarga Berencana (KB) dapat ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan kesejahteraan keluarga. Calon pasangan merencanakan kehidupan keluarga serta pertimbangan yang rasional tentang masa depan yang baik bagi kehidupan suami istri serta anak-anaknya dan masyarakat. Keluarga berencana bukan hanya merupakan upaya kependudukan dalam menekan pertumbuhan penduduk agar sesuai dengan daya dukung lingkungan tetapi juga merupakan strategi di bidang kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu melalui jarak dan jumlah kelahiran. Kualitas pelayanan juga perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan pandangan klien atau pengguna jasa.
3. komponen kesehatan reproduksi remaja
 Sedangkan untuk promosi dan pencegahan masalah kesehatan reproduksi juga perlu diarahkan pada masa remaja yang ditandai dengan perubahan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, serta perubahan bentuk dan fungsi tubuh terjadi dalam waktu yang relatif cepat.
4. Komponen gangguan usia lanjut seperti menopause, osteoporosis.
Â
Di sisi lain, yang perlu kita ketahui adalah bagaimana kegiatan pelayanan kesehatan reproduksi dilakukan dengan meningkatkan pencegahan, pengobatan dan pemulihan.
Cara mencegah penyakit reproduksi
Tubuh manusia yang sering atau rawan terkena penyakit atau gangguan adalah organ reproduksi. Gangguan atau penyakit reproduksi tentunya dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik bakteri, virus, jamur, maupun karena disfungsi organ reproduksi akibat zat kimia yang masuk ke dalam tubuh.
Ada berbagai jenis penyakit yang terjadi pada organ reproduksi: Organ reproduksi wanita meliputi telur, indung telur, saluran tuba, rahim, dan vagina. Sedangkan organ reproduksi pria terdiri dari sperma, testis, prostat, dan kanker penis.
Penularan penyakit reproduksi dapat disebabkan oleh penularan dari orang tua yang terinfeksi kepada anaknya, transfusi darah, gaya hidup yang buruk seperti seks bebas dan penggunaan obat-obatan terlarang atau narkoba suntik.
Lalu bagaimana upaya kita untuk mencegah penyakit reproduksi ini?
Agar tidak menjadi ancaman bagi kesehatan tubuh, kita perlu menjaga kesehatan organ-organ tersebut dengan baik agar terhindar dari penyakit dan gangguan pada organ reproduksi.
Dan ada beberapa faktor utama penyebab penyebaran penyakit pada organ reproduksi manusia, seperti kurangnya kebersihan organ reproduksi dan pola hidup yang buruk (seks bebas dan penggunaan narkoba). Untuk mencegah terjadinya penyakit kesehatan reproduksi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:
-Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang lembut, mudah menyerap keringat, tidak ketat dan bersih.
- Membersihkan organ reproduksi sampai benar-benar bersih setelah buang air kecil dan besar.
-Ganti pakaian dalam secara teratur dalam sehari.
-Memotong atau mencukur rambut di area organ reproduksi untuk menghindari kuman.
- Dan bagi wanita, saat menstruasi harus mengganti pembalut secara rutin agar darah yang terkumpul tidak menyebabkan kuman berkembang biak.
-Jangan menggunakan sabun untuk membersihkan area kewanitaan secara rutin agar tidak menghilangkan bakteri baik di dalam vagina, sehingga jamur bisa tumbuh.
- melakukan aktivitas seperti, berolahraga
-Dan makan buah dan sayur sangat baik untuk kesehatan.
- Gaya hidup yang buruk seperti seks bebas dan penggunaan narkoba juga dapat berdampak negatif pada organ reproduksi manusia.
Perlu kita ketahui bahwa konsep promosi kesehatan adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan pakai sabun, mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur, tidak membuang sampah sembarangan, melakukan gotong royong atau pengabdian masyarakat untuk lingkungan yang sehat dan aman serta menggunakan kesehatan. jasa.
Manfaat atau tujuan dari artikel ini adalah dapat membantu masyarakat khususnya remaja untuk menjaga dan memahami ruang lingkup kesehatan reproduksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H