Dengan menyadari bahwa disetiap diri seseorang pada dasarnya adalah seorang pemimpin (bagi diri sendiri). Niscaya akan tumbuh rasa tanggung jawab atas apa yang diamanahkan kepadanya. Jika setiap orang telah tau dan sadar bahhwa apa yang ada pada nya hanyalah titipan dan amanah. Maka tentu ia akan berhati hati dalam mengelola dan menggunakan nya.
Dalam hadits dari abdullah bin umar radhiyallahu anhu di dadalam nya Rasulullah shallahu alaihhi wasallam bersabda
"setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap kalian dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpin nya. Seorang imam adalah pemimpin bagi rakyat nya dan dia dimintai pertanggung jawaban atas kepemipinan nya .Seorang laki laki (suami) adalah pemimpin bagi anggota keluarganya dan dimintai pertanggung jawaban atas mereka.Seorang wanita adalah pemimpin dirumah suaminya dan dia dimintai pertanggung jawaban atasnya .Seorang pembantu juga pemimpin terhadap harta majikan nya dan dimintai pertanggung jawaban atas harta itu"
Seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan kerja untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif,mengayomi dan melayani. Namun Seorang pakar teori kepemimpinan dari london melalui bukunya yang kontroversial 2011 berjudul"leadership is dead".Ia nyatakan dalam bukunya tersebut bahwa pemimpin dijaman sekarang lebih banyak menuntut bukan memberi; lebih banyak menikmati ketimbang melayani dan lebih banyak mengumbar janji dari pada memberi bukti ,padahal itu tentunya sangat bertentangan dengan makna dan hakikat kepemimpinan itu sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H