Hey, kamu ngapain aja di minggu pertama tahun 2021.
Aku?
Quality time dengan keluarga, dong!
Yup, sebagai pasangan LDR libur awal tahun seperti ini adalah berkah yang luar biasa bahagianya.
Nah, minggu ini kami sekeluarga menikmati keindahan kota Meulaboh, yang terletak di pesisir pantai barat selatan Aceh ini.
Dulu, sewaktu tsunami melanda provinsi paling ujung Indonesia ini, kota Meulaboh termasuk yang terkena dampak paling parah. Maka, berduyun-duyunlah bala bantuan datang dari seluruh penjuru dunia.
Sebagai putri Aceh, aku sendiri juga terlibat dalam proses rehab-rekon tersebut. Dan, ada satu hal yang tak pernah dilupakan oleh semua relawan yang datang dari luar Aceh itu. Baik dari dalam negeri ataupun mereka, The Expatriat.
Jadi, kami berempat duduk di sebuah warung yang sangat sederhana, kami masing-masing memesan nasi guri. Dan, salah seorang dari kami memesan kopi pancong, alias kopi hitam yang diisi setengah dari ukuran gelas.
Kala itu, aku belum tahu dimana nikmatnya kupi, jadi aku gak ikut memesannya. Ternyata si Neng Bule ini penasaran dengan rasa kopi, setelah menyesap sedikit, ia pun ikut memesannya dan menghabiskannya sampai tetes terakhir.
Pas waktu mau bayar, dia kaget dunk. Dia kasih uang  Rp.15.000,-  Biasa, Bule tu suka ketuker-tuker nominal uang. (Pernah sekali, pas kami jalan berdua, harga makanan Rp.10.000,- dia cuma bayar Rp. 1.000,- aku yang tadinya kirain dia udah paham, main tinggal aja ke parkiran, tiba-tiba dipanggil sama Wak Penjualnya. Duh, kan)
Waktu berlalu, jika dulunya di Aceh hanya terkenal dengan kopi hitam dan kopi susunya saja, tetapi, sekarang ini beragam minuman kupi khas Aceh lainnya semakin banyak dikenal masyarakat luas, membuat saya yang bukan pecinta kupi ini pun, pelan-pelan mulai menikmati sajian minuman ini. Sebut saja, kupi sanger, salah satu minuman kesukaanku.
Sanger ini disajikan dengan komposisi susu dan gulanya yang tidak dominan, sehingga membuat keharuman dan citarasa kopinya lebih terasa. Campuran kopi saring, susu kental dan gula ini kemudian dikocok hingga berbusa. Dan, aku jatuh cinta!
Eits, gak sampai di situ aja dong kecintaan aku terhadap kopi. Baru-baru ini aku juga terpesona dengan rasa kopi yang dihadirkan oleh kopi khop. Hah... mungkin kalau kalian dari luar Aceh, belum pernah mendengarnya. Baiknya perlu membaca ulasan ini lebih lanjut.
Kopi khop adalah hidangan kopi yang disajikan dengan cara terbalik, diminum melalui sedotan, dengan cara ditiup terlebih dahulu sehingga cairan kopi merembes keluar gelas. Agar airnya keluar dengan lancar, Anda harus meniup dengan perlahan, maka cairan kopi akan keluar bersama serbuk kopi.
Nah, bagi pemula ini agak sedikit kesulitan, itu pula yang aku alami pas pertama kali kenalan dengan kupi khop ini. Ah, aku memang bukan type perempuan yang jatuh cinta pada pandangan pertama, sih. Ups... Namun, setelah aku mencobanya untuk beberapa kali, aku mulai menyukainya.