Mohon tunggu...
NaharUddin
NaharUddin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru, Penulis beberapa artikel di koran lokal NTB. Memiliki karya solo buku ber ISBN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menguatkan Karakter Pelajar Pancasila

25 April 2024   11:47 Diperbarui: 25 April 2024   12:10 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari ini ada perkembangan dalam lembaga pendidikan. Perkembangan baru yang dikenal dengan Profil Pelajar Pancasila. 

Profil Pelajar Pancasila terkait dengan upaya melahirkan karakter dalam diri peserta didik.  Isinya enam poin diantaranya beriman bertaqwa berakhlak mulia, berpikir kritis, kolaborasi, mandiri, bergotong royong

Dalam perkembangan informasi melalui menguatnya penggunaan teknologi informasi. Handphone adalah barang yang sangat dekat dengan dunia anak saat ini. Anak-anak bermain dengan handphone sangat masif.  Berdiam diri dalam rumah berdampak terhadap berkurangnya interaksi dengan sebaya. 

Jika di zaman sebelumnya pada masa generasi z perkembangan tekhnologi masih tahap awal seperti misalnya bentuk televisi masih hitam putih dan dalam satu desa hanya satu dua orang yang memilikinya. 

Dalam situasi itu,  permainan tradisional masih mewarnai kehidupan anak usia sekolah. Ilok, kaleng, selodor, sebok pete, main karet, main lilin, adalah permainan yang sangat dekat dengan dunia anak. 

Banyak hal tertanam dalam permainan itu. Hal yang terkait dengan kolaborasi bukan hanya kompetisi.  Kolaborasi yang hari ini sangat diperlukan sehingga perlu penguatannya melalui Profil Pelajar Pancasila. 

Tentu saja permainan itu sudah sangat jarang dimainkan hari ini,  hatta oleh anak desa sekalipun. Kenyataan yang terlahir karena gawai yang sangat dekat dengan dunia anak. 

Beragam permainan tersaji dalam gawai demikian juga halnya dengan informasi. Informasi menyebar dengan cepat yang memerlukan kecerdasan memilah yang di latar belakangi kemampuan ber literasi digital dan berpikir kritis. 

Informasi yang tersaji memerlukan kemampuan beragam bentuknya, salah satunya adalah berita hoax.   Menghadapi persebaran berita hoax dapat melahirkan sikap pada kaum muda, sikap yang menggangu keutuhan dan persatuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Lalu bagaimana kaum muda masa kini harus menyikapinya?

Perubahan zaman senantiasa membawa perkembangan dengan cirinya. Generasi masa kini berhadapan dengan perjuangan melawan arus besar keterbukaan informasi. Persebaran informasi di zaman global menembus batas ruang dan waktu dengan sangat cepat dan beragam.

Persebaran informasi itu jika tidak diikuti oleh kemampuan ber literasi digital dan berpikir kritis dengan berupaya untuk mencari sumber lain sebagai pembanding, akan berdampak mengganggu keutuhan bangsa yang tersusun atas beraneka ragam suku dan kepercayaan.

Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil serta ratusan suku bangsa adalah kenyataan bangsa Indonesia. Semangat saling menghargai atas perbedaan-perbedaan yang ada dan menjunjung tinggi perbedaan dan keberagaman dalam semangat kesatuan menjadi penting di paham kaum muda.

Hari ini, segala aspek kehidupan bergantung pada kemajuan teknologi. Penyimpanan data berbasis teknologi modern adalah kenyataan.  Transformasi informasi dengan masif tersalur melalui kemajuan teknologi informasi. Pemuda masa kini kemudian berada dalam arus besar persebaran informasi yang melewati sekat ruang wilayah suatu negara. Dengan cepat informasi tersebar dalam beraneka ragamnya dan hadir dalam ruang publik.

Saat ini pemuda berada dalam zaman yang overload information. Berita hoax dengan mudah tersebar. Disinilah upaya penumbuhan karakter yang menghargai keberagaman bangsa Indonesia menjadi semakin perlu ditanam dan ditumbuhkan. 

Situasi yang overload information itu jika tidak ditanggapi dengan sikap berkarakter kritis membahayakan kehidupan dan keutuhan bangsa. Sikap kritis adalah upaya membangun pengetahuan dengan lebih banyak membaca sumber lain selanjutnya berupaya untuk menganalisisnya.

Upaya-upaya kritis dan analisis itu adalah karakter yang perlu terlahir dalam diri kaum muda masa kini. Kaum. muda perlu. kesadaran bersumber semangat mempertahankan eksistensi jati diri bangsa. Eksistensi jati diri bangsa yang tersusun atas beraneka ragam budaya dan suku bangsa. Jika tidak maka ancaman disintegrasi semakin besar karena intoleransi hadir dengan subur.

Kelemahan dalam memfilter dengan membaca lebih banyak sumber adalah ancaman disintegrasi karena berita hoax akan berdampak pada sikap intoleransi yang semakin kuat. Berita hoax adalah lawan besar generasi muda masa kini. Lahirnya sikap intoleran sering kali tersulut adanya berita yang alpa dalam membaca sumber-sumber lain.

Menghadapi tantangan itu memerlukan pahlawan masa kini yang dapat diperankan oleh generasi muda. Generasi muda adalah pahlawan masa kini. Pahlawan yang hendaknya berjuang dan menumbuhkan semangat yang kuat dalam diri tentang keutuhan bangsa yang tersusun atas keberagaman. 

Bahaya besar berita hoax yang dapat mengganggu integrasi bangsa hendaknya melahirkan sikap perlawanan dalam diri generasi pahlawan masa kini.

Pemuda masa kini adalah pahlawan-pahlawan masa kini. Pahlawan yang senantiasa memerdekakan pikiran dari pengaruh besar informasi hoax. Pahlawan yang mampu menjaga keutuhan negara dan bangsa dari serangan hoax. Sehingga dengan demikian keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didirikan oleh pahlawan terdahulu atas kesamaan sejarah, kesamaan nasib akan terjaga sepanjang masa.

Dengan kemerdekaan berpikir yang anti hoax pahlawan masa kini adalah pahlawan yang berkontribusi besar terhadap terpeliharanya integrasi bangsa karena intoleransi dapat dijauhkan dari pengaruh penjajahan pemikiran oleh berita hoax. 

Membutuhkan karakter berpikir kritis dewasa kini. Karakter yang hari ini dihadirkan dalam dunia pendidikan dengan nama Karakter Pelajar Pancasila yang meliputi enam poin. Berpikir kritis diantaranya. Berpikir yang mengajak terhindar dari pengaruh hoax dewasa ini.  Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun