Mohon tunggu...
NaharUddin
NaharUddin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru, Penulis beberapa artikel di koran lokal NTB. Memiliki karya solo buku ber ISBN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kearifan Lokal Masyarakat Sasak yang Hilang: Bau Pare dan Buyu

24 April 2024   18:29 Diperbarui: 24 April 2024   18:34 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

  Ditengah perkembangan zaman, mungkinkah kosakata buyu' dapat diterapkan dalam konteks berbeda. Misalnya dalam hal politik atau kehidupan lainnya. Sang calon yang bunyu karena keturunan dari elit politik..Atau akan selalu hadir pemimpin pemimpin politik yang berkuasa diluar trah elit.Entahlah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun