Mohon tunggu...
Antonio Mota
Antonio Mota Mohon Tunggu... Penulis - Lelaki Rebutan, Suka Makan Jagung Titi, Susu Milo, Puisi dan Kamu. Inginku mengajakmu memahat langit pakai sajak yang ditulis ibu dengan ayat-ayat do'a

Lelaki Rebutan. Suka Jagung Titi, Susu Milo, Puisi dan Kamu. Caraku mencintaimu sederhana: Aku ingin mengajakmu memahat langit pakai sajak yang ditulis ibu dengan ayat-ayat do'a. Sebab kamu adalah nafas yang mendenyutkan setiap goresanku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Surat untuk Vikaris Melinda Zedemi di Surga (Oleh Mota)

30 Maret 2019   01:45 Diperbarui: 30 Maret 2019   03:09 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dalam riuh ribu rindu yang tak pernah usai dalam keluarga, jerit dan tangisan serta duka yang menjadi ratu dalam keluaraga, kini kami serahkan semua kepada Tuhan.Kami hanya bisa pasrah kepada Sang pencipta kehidupan itu sendiri.

Wahai Melinda, kami yakin kau sudah bahagia di sisiNya saat ini di surga.


Dunia begitu indah bahkan sangat indah, tetapi kejamnya dunia yang begitu biadab dan menjijikkan kau harus menggung beban dan mengakhiri Ziarah hidupmu di dunia ini.

Ah apa salahmu, Melinda?


Melinda, Dengan hati yang tersayat, teriris luka menganga, juga dengan iman yang teguh, kami serahkan semua kepada Tuhan. Kami mencoba untuk membenci penjahat yang tak bermartabat, yang mengakhiri hidupmu tetapi semua telah digariskan Tuhan untuk kita, dan kita tidak mengetahui ujung titik batasnya. Sebab, cinta yang sesungguhnya adalah mengampuni.


Melinda, kepergianmu membuat keluarga merasa seperti disambar petir, duka menghias ruas-ruas taman hati kami, air mata kami terurai indah, bibir kami tak mampu mengucap kata, selain duka dan air mata.

Kami percaya, Walau hati kami terlilit luka dan duka, duka yang mengalirkan rasa kangen yang begitu dalam, mengurai rindu yang tak berujung, tetesan air mata yang mengalir tak terasa, tetapi dengan mengampuni para penjahat, kami yakin dan percaya kau telah berbahagia di surga.


Dengan kepasrahan, dengan duka maha dasyat, dengan rindu, dengan kangen, kami mengiringi kepergianmu menju rumah Bapa. Jadilah pendoa bagi kami yang masih berziarah di dunia ini. 

Untukmu di surga, kami titipkan
Doa, rindu dan secangkir air mata ini untukmu di surga.

Semoga bahagia Bersama para Kudus Di Surga. Amin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun