Kau yang pernah mencubit jantungku
Dengan cinta
Ya,,,Sekian lama
Kau berkuasa di langitku
Kita tertawa terbahak-bahak
Melumat segala diksi yang masih perawan
Dalam senyummu yang paling palsu
Kau jadikan hatiku
Sebagai tempat persinggahanmu
Keluar masuk tanpa permisi
Ya,,,sudahlah
Sepotong tawa yang pernah meledak di bibir kita
Telah kau sudahi
Aku tak mau lagi menulis
tentang rindu,
tentang gelisah
tentang syair syair kosong
yang tak mampu kugenggam
Sebab,
hati yang selalu menyimpan ayat-ayat cinta
telah kau iris dengan seenaknya
hingga darah mengalir keluar
menyapu bersih bekas bibirmu di bibiku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI