Mohon tunggu...
Hunisi
Hunisi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seseorang yang menyukai Kebudayaan Jepang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Undip Kenalkan Kebiasaan Orang Jepang Memilah Sampah "Gomi Bun Betsu" Kepada Masyarakat Desa

9 Februari 2023   15:08 Diperbarui: 9 Februari 2023   15:25 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekalongan (14/01/2023), Kurangnya kesadaran masyarakat Desa Donowangun Kabupaten Pekalongan mengenai pentingnya memilah jenis jenis sampah, masyarkat desa donowangun masih membuang sampah dipekarangan atau kebun mereka tanpa memilah nya terlebih dahulu selain itu tidak ada nya TPA di sekitar lokasi desa semakin memperparah keadaan, menjadi latar belakang  dalam melaksanakan Program kerja sosialisasi pemilahan Sampah ala orang Jepang "Gomi Bun Betsu" kepada Masyarakat Desa Donowangun, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan.

Program kerja keilmuan oleh Hunisi, Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang Undip ini merupakan program sosialisasi  mengenai Kebudayaan Orang Jepang Memilah Sampah 'Gomi Bun Betsu' yang patut ditiru oleh masyrakat Indonesia sejak dini, 'Gomi' dapat diartikan Sampah, 'Bun' dapat diartikan bagian, dan 'Betsu' mempuanyai arti berbeda. Dengan kata lain, 'Gomi bun betsu' dapat diartikan sebagai pemilahan sampah

Program sosialisasi ini dilaksanakan pada 14 Januari 2023 dengan target sasaran Kelompok Ibu ibu desa, Materi sosialisasi dari program kerja ini  disampaikan dalam bentuk poster, isi dari poster tersebut berupa bagaimana cara orang Jepang memilah sampah, dimana orang jepang mencuci terlebih dahulu botol plastik dan kaleng lalu dikeringkan hal ini bertujuan agar sampah sampah sampah tersebut tidak menimbulkan bau menyengat,  sampah organik dibuang dengan memasukkannya dalam plastik khusus lalu mengikatnya dengan tali dengan tujuan agar sampah organiktidak berhamburan saat tertiup angin. 

Penyebab utama orang jepang harus memilah sampah sebelum membuangnya hal ini dikarenakan terdapat jadwal khusus untuk membuang sampah, dimana dalam seminggu terdapat hari khusus untuk membuang sampah dimana hari  Rabu dan Sabtu khusus untuk sampah organik serta sampah anorganik biasnya dibuang pada hari kamis. 

Serta manfaat apa saja yang didapat jika memilah sampah berjalan dengan lancar dan antusiasme dari audiens sangatlah tinggi. Program sosialisasi diakhiri dengan mini games dan sesi Foto bersama.

DOKPRI
DOKPRI

Tujuan diadakannya sosialisasi ini adalah agar para Ibu ibu desa dapat menerapkan kebiasaan Orang Jepang memilah sampah kedalam kehidupan sehari hari, Sosialisasi ini dapat menjadi langkah awal masyarkat desa donowangun agar lebih menyadari manfaat apa saja yang dapat didapat jika membuang sampah sesuai dengan jenisnya.

DOKPRI
DOKPRI

Oleh  : Hunisi

Dosen Pembimbing    : Heri Sugito, M.Sc , Nenik Woyanti., S.E., M.Si. , Muhammad Iqbal Fauzan S.P., M.Si

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun