Mohon tunggu...
Ramm
Ramm Mohon Tunggu... Buruh - Nelayan

Manusia merdeka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Abadi

11 Maret 2021   19:58 Diperbarui: 11 Maret 2021   20:31 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika nanti tubuhku telah mati, dalam bait ini caraku selalu menemani Pada Kesunyianmu nanti

Jika nanti tubuhku telah mati
Jemari ini menjadi saksi menuliskan
Keabadianku untuk selalu bersamamu

Jika nanti tubuhku telah mati
Tulisan ini menjadi saksi
Ketulusanku mencintai melebihi tubuh yang telah fana

Bersama denganmu
bagaikan keindahan malam
yang tak ingin digantikan siang

Kita adalah kata yang takan pernah terpisahkan oleh apapun yang memisahkan
dan mencintaimu adalah keabadian yang nyata dimiliki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun