Dampak yang paling serius dari naiknya tinggi muka air laut ialah hilangnya pulau-pulau kecil yang mana pulau-pulau tersebut memiliki eksistensi kehidupan makhluk hidup terutama manusia. Indonesia yang dikenal sebagai Negara kepulauan memiliki penduduk yang menetap dan bertempat tinggal di pulau-pulau tersebut dan tentunya hal tersebut sangat mengancam keberlangsungan hidup manusia.Â
Riset memperkirakan, potensi kehilangan pulau pada tahun 2030 mencapai angka 2000 bila tidak ada program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan bila pemanasan global terus berlanjut dan meningkat pesat. Hal yang tidak bisa dianggap remeh karena mengaitkan keberlangsungan hidup manusia.
Dampak selanjutnya yang sangat membahayakan adalah kebakaran hutan. Fenomena el-nino yang mana membuat suhu udara permukaan semakin meningkat ditambah lagi dengan pemanasan global yang semakin parah, memperburuk keadaan dan temperatur permukaan bumi  akan semakin tinggi sehingga tingkat potensi kebakaran hutan semakin tinggi.
Ada sekitar 4 miliar hektar hutan di dunia, yang menutupi hampir 30 persen dari wilayah daratan bumi. Sekitar 56 persen dari hutan itu berlokasi di wilayah tropis dan subtropis. Indonesia memiliki hutan tropis ketiga terluas di dunia -- hanya Brazil dan Kongo yang mempunyai hutan tropis yang lebih besar.
Tidak hanya bermanfaat untuk manusia, hutan pun menjadi rumah bagi berbagai spesies lainnya. Menurut catatan Bank Dunia, hutan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang begitu tinggi, yaitu 17 persen dari spesies burung, 16 persen reptil dan hewan amfibi, 12 persen mamalia dan 10 persen tumbuhan di dunia.
Tidak dapat dibayangkan apabila miliyaran hektar hutan tersebut musnah karena akibat dari pemanasan global. Tidak ada penyerapan panas maupun gas CO2akan memperkeruh keadaan dan laju kenaikan suhu permukaan akan semakin tajam menjadikan planet bumi yang kita huni ini hancur dan tidak layak huni.