Semakin maraknya eksplorasi, eksploitasi, dan pengembangan teknologi di era globalisasi ini, mempengaruhi keadaan atmosfer di seluruh wilayah bumi. Emisi gas yang setiap hari semakin parah dari buangan asap kendaraan, pabrik, pertambangan dan lain-lain mengakibatkan suhu udara di lapisan atmosfer ini semakin tinggi karena adanya efek rumah kaca dari gas-gas tersebut.Â
Penebangan hutan secara liar, deforestasi hutan, pembangunan infrastruktur yang begitu intens mengakibatkan daerah resapan air dan panas matahari semakin langka serta pola hidup masyarakat di era modern ini semakin memperburuk keadaan atmosfer di bumi kita tercinta.
           Hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab permasalahan pemanasan global akan terus berlanjut yang akibatnya akan berdampak langsung terhadap eksistensi manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi ini.
           Tidak ada kaitannya dengan matahari yang mempunyai siklus pendinginan sehingga bumi diramalkan akan mengalami kejadian pendinginan global atau Global Cooling yaitu penurunan suhu udara di muka bumi yang cukup signifikan yaitu sekitar beberapa derajat dikarenakan oleh "cahaya matahari minimum". Pemanasan global akan terus terjadi walaupun matahari mengalami siklus pendinginan hal ini karena perkembangan dan kemajuan manusia dalam menguasai bumi ini.
           Hasil studi yang telah dilakukan oleh ilmuan dari National Oceanic and Atmospheric Administration(NOAA) menegaskan bahwa tidak ada perlambatan laju pemanasan global selama 15 tahun terakhir ini. Alhasil banyak kejadian bencana yang terjadi di bumi ini seperti kebakaran hutan di berbagai daerah dimuka bumi dan mencairnya es di kutub bumi yang mengakibatkan permukaan air laut meningkat seiring dengan waktu.
 Â
        Pemanasan global yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas rumah kaca menimbulkan efek pemantulan dan penyerapan terhadap gelombang panjang yang bersifat panas (inframerah) yang dikeluarkan dari permukaan bumi kemudian dipantulkan kembali. Riset yang telah dikaji oleh IPCC membuktikan bahwa akibat dari pada efek rumah kaca, pemanasan global memiliki laju peningkatan suhu permukaan bumi yang diproyekskan berkisar 1 - 6 °C.
        Perubahan temperatur ini menyebabkan kondisi fisis atmosfer yang kian hari semakin tidak stabil menimbulkan gejala-gejala yang tidak biasanya terhadap parameter-parameter cuaca sehingga akan terjadi perubahan iklim yang ekstrim. Dampak yang sangat terasa dari perubahan iklim  adalah kenaikan temperature dan pergeseran musim. Kenaikan temperature ini mengakibatkan kenaikan permukaan air laut.
        Kenaikan permukaan air laut adalah fenomena naiknya permukaan air laut disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks. Permukaan air lau telah naik setinggi 120 meter sejak zaman es 18.000 ribu tahun yang lalu. Hingga abad ke-19, satelit TOPEX/Poseidon mengindikasikan bahwa muka air laut naik hingga 1-3 mm setiap tahunnya. Ini mengindikasikan bahwa pemanasan global memberikan pengaruh yang signifikan pada kenaikan muka air laut dari waktu ke waktu.