Mohon tunggu...
humas ump
humas ump Mohon Tunggu... Editor - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kuliah Pakar di UMP, Tanamkan Nilai-nilai Islam dalam Layanan Kesehatan

16 Mei 2024   11:57 Diperbarui: 16 Mei 2024   12:01 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto sukses menggelar Ucap Janji dilanjutkan kuliah pakar bertajuk "Implementasi Kepribadian Islami dalam Layanan Keperawatan" pada Senin, 13 Mei 2024, di Aula Syamsuhadi Irsyad lalu. Acara yang dihadiri sedikitnya 314 mahasiswa semester 2 ini merupakan bagian dari upaya memperkenalkan profesi keperawatan serta prakteknya kepada mahasiswa keperawatan.

Dalam sambutannya, Assoc. Prof. Dr. Ns. Umi Solikhah, Dekan Ilmu Keperawatan S1, menjelaskan bahwa Acara Ucap Janji Keperawatan merupakan langkah penting untuk mempersiapkan mahasiswa terjun ke dunia praktik di rumah sakit.

"Dengan ucap janji keperawatan, mahasiswa diberikan bekal untuk memberikan pelayanan terbaik, tanpa diskriminasi, dan dengan sepenuh hati kepada seluruh pasien," ungkapnya.

Lebih lanjut, Dekan Umi menekankan pentingnya menjadikan janji yang diikrarkan sebagai pedoman dalam praktek keperawatan di masa depan.

"Janji tersebut sangat erat kaitannya dengan kode etik, dan diharapkan dapat tercermin dalam perilaku mahasiswa saat berada di lingkungan rumah sakit," tambahnya.

Setelah acara Ucap Janji Keperawatan, dilanjutkan dengan Kuliah Pakar yang dipandu oleh dosen dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Shanti Wardaningsih, Ns., M.Kep., Sp.Jiwa., Ph.D.

Dalam kuliah daring tersebut, Wardaningsih membahas tentang pentingnya kepribadian islami dalam praktek keperawatan, terutama dalam memahami psikologis pasien.

"Kepribadian islami adalah hasil dari proses yang berkelanjutan, dimulai dari belajar ikhlas, ramah, adil, shiddiq, sabar, dan taawun. Mahasiswa keperawatan perlu memupuk kepribadian islami sejak dini karena nilai-nilai tersebut telah tertuang dalam Al Qur'an," jelas Wardaningsih.

Menjadi seorang perawat yang berkepribadian islami, lanjutnya, juga berarti mampu memenuhi kebutuhan spiritual pasien dengan baik. "Penerapan kepribadian islami termasuk membantu pasien dalam aspek spiritualitas, seperti mengingatkan waktu shalat, yang tentunya akan disambut baik oleh pasien," tambahnya.

Dijelaskan, kuliah pakar ini diharapkan dapat memberikan wawasan penting bagi mahasiswa keperawatan dalam memahami peran dan tanggung jawab sebagai seorang perawat yang berkepribadian islami. Dengan demikian, diharapkan lulusan program studi ilmu keperawatan dapat memberikan pelayanan yang optimal dan berdaya guna bagi masyarakat.(shl/tgr)

Artikel lengkap bisa diakses DISINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun