Jakarta -- Keutuhan Ciptaan merupakan salah satu pendidikan karakter Tarakanita dan sekaligus mendukung Ensiklik Paus Fransiskus "Laudato Si". Untuk menuju pertobatan ekologis, setiap orang bisa mengambil peran serta baik sebagai siapa pun dan di mana pun.
Hari Kamis, 11 Februari 2021 merupakan hari yang istimewa karena Yayasan Tarakanita menyelenggarakan kegiatan Hari Studi Pembantu Pelaksana (HSPP). HSPP ini merupakan yang kedua setelah di bulan November 2020 lalu HSPP pertama membahas tentang Eco Enzyme.
Dengan nara sumber Markus Widiatmoko (PP SMP Tarakanita 4 Jakarta) dan Hilarius Ignas Arwanto (PP Kantor Pusat), HSPP kedua membahas tentang pembuatan pestisida alami dan pembuatan pupuk padat dan cair.
Lebih dari 230 peserta hadir dalam pertemuan daring via telekonferensi Zoom ini. Peserta yang utamanya adalah para pembantu pelaksana ini hadir dari seluruh wilayah Tarakanita di Indonesia. Puji syukur dihaturkan oleh moderator Floriberta Endar Artika (Kepala Jenjang SD) sebab semua bisa berkumpul melanjutkan HSPP yang semula dijadwalkan pada 30 Januari yang lalu ini.
"Tanaman adalah salah satu unsur ekosistem yang tidak boleh dihilangkan. Karena tanaman tersebut ikut membangun ekosistem menuju keseimbangan," terang Wawan saat memulai materinya.
Salah satu langkah perawatan tanaman adalah pengendalian hama. Wawan memfokuskan materinya pada pembuatan pestisida. Untuk membasmi hama secara ramah lingkungan, Wawan menyarankan untuk menggunakan pestisida alami.
Menurut PP kelahiran Gunung Kidul Yogyakarta ini, ada banyak bahan yang bisa digunakan sebagai bahan pestisida alami, antara lain: bawang putih, sereh, kunyit, mindi, tumbuhan pahit (brotowali, pare, pepaya), dan lain-lain. Setidaknya ada 7 pembuatan pestisida yang dipaparkan Wawan.
Sementara kekurangannya ialah daya kerjanya lambat, tidak membunuh secara langsung, tidak tahan matahari, tidak tahan lama disimpan dan harus disemprotkan berulang-ulang.
Langkah selanjutnya setelah pengendalian hama ialah pemupukan. Bagian ini disampaikan oleh Widi yang berpengalaman dalam pemupukan.
Memanfaatkan sampah menjadi pupuk akan membuat lingkungan lebih bersih. Itulah motivasi Widi dalam membuat pupuk kompos padat dan cair organik.