Kardus bekas juga bisa dimanfaatkan menjadi beberapa barang, seperti kostum dinosarus, rumah kucing, wadah tisu, pembatas buku, rak-rak, dan lain-lain.
Andrea pun menjelaskan beberapa jenis plastik, yakni PETE/PET (Polyethylene Terephthalate), PP (Polypropylene), LDPE (Low Density Polyethylene). Jenis-jenis plastik tersebut berbeda-beda menurut jumlah pemakaian dan waktu penguraiannya.
Sebagai contoh Andrea memegang botol plastik dan menunjukkan tanda segitiga di bawah botol yang mana di dalam segitiga tersebut terdapat kode jenis plastik dan berapa kali pemakaiannya.
Sifat plastik sendiri antara lain: kedap air, ringan, tidak mudah terurai. Plastik bisa diolah menjadi berbagai macam barang, seperti tas yang terdiri dari plastik-plastik bekas makanan, jas hujan, dompet, tempat pensil, pot, bahkan perhiasan.
Di akhir materinya, alumni yang dahulu aktif di OSIS itu mengajak untuk memanfaatkan limbah-limbah di lingkungan sekitar, terutama plastik karena susah terurai. Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan bumi dari limbah plastik.
"Misalnya memiliki plastik dan kertas yang tidak terpakai lebih baik dipakai lagi atau jika dibuang ke tempat sampah jangan lupa dibuang ke tempatnya, jangan dibuang sembarangan apalagi ke air atau sungai," tegas Andrea.
"Jangan sampai kita ini menjadi bagian yang menumpuk sampah. Tetapi marilah kita mengurangi sampah," tambah Luluk.
Banyak pertanyaan yang diajukan oleh siswa-siswi kelas VII. Bahkan Regina dari kelas VII B sempat menunjukkan baju dari daur ulang plastik yang dimilikinya.
"Bagaimana cara memunculkan ide kreatif untuk mengolah barang-barang bekas?," tanya Ellen.