Surabaya -- "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu." Bunyi ayat Kitab Suci Yohanes 15:16 tersebut mau menyiratkan bahwa Allah-lah yang memilih manusia untuk menjadi para pelayanNya.
Sabtu, 12 Desember 2020, siswa/i SMP Santo Yosef Tarakanita Surabaya belajar menerima dan memaknai panggilan Tuhan bersama Romo Gunawan dan para seminaris Seminari Garum serta para Suster Kongregasi Cinta Kasih CB dalam Aksi Panggilan secara virtual.
Meski di masa pandemi Covid-19, para seminaris dan para suster tetap giat menaburkan benih panggilan kepada remaja-remaja masa kini. Selain diikuti oleh siswa/i SMP Santo Yosef, kegiatan ini juga diikuti oleh SD-SD feeder Tarakanita Surabaya, anak-anak BIAK, dan remaja-remaja Katolik (REKAT).
Dalam pengantarnya, Margaretha Ilin Ubayanti, S.Pd., M.Si., menghaturkan terima kasih kepada para sahabat CB (sebutan untuk fans suster CB) dan Garum Lovers (sebutan untuk fans seminaris Garum) dan kemudian menggaungkan Salam Tarakanita untuk menyemangati anak-anak.
"Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak berjuang." Itulah semboyan yang digemakan panitia dalam kegiatan Aksi Panggilan yang berlangsung via Zoom dan disiarkan di kanal Youtube Humas Tarakanita Surabaya dan Hidup TV.
Dengan dimoderatori oleh Ibu Yulia dan Bapak Albertus Febrianto (Guru SMP Santo Yosef), kegiatan Aksi Panggilan ini dibagi dalam dua ruang meeting. Murid putra mengikuti kegiatan bersama para seminaris Seminari Garum. Sementara murid putri mengikuti kegiatan bersama suster-suster CB.
Tujuan Aksi Panggilan ini adalah memperkenalkan kepada siswa/i SMP Santo Yosef cara hidup bakti kepada Allah dan memperkenalkan kepada siswa/i SMP Santo Yosef karya suster-suster CB.
Di ruang meeting putra, para seminaris mengajak teman-teman peserta untuk mendalami cita- citanya, "Cita-cita teman-teman yang ingin menjadi dokter, psikolog, guru, dan lain-lain itu adalah mimpi umum. Mimpi umum adalah profesi yang kita jumpai dalam hidup sehari-hari. Ada yang dinamakan panggilan khusus, yaitu panggilan untuk masuk seminari dan menjadi romo."
"Berani tidak teman-teman untuk memiliki panggilan khusus ini?," tantang para seminaris kepada para siswa yang hadir.