Mohon tunggu...
Christian Jati
Christian Jati Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas Yayasan Tarakanita Surabaya

Humas Yayasan Tarakanita Surabaya | FB: Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya | Youtube: Humas Tarakanita Surabaya | Email: humastarakanitasby21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Generasi Milenial Bijak Gunakan Plastik

21 November 2020   08:48 Diperbarui: 21 November 2020   11:10 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronaldus Soegiarto, ST., MMT. (Dosen Universitas Surabaya)

Surabaya -- "Memang kita tidak bisa lepas dari plastik. Tetapi bagaimana kita lebih bijak lagi dalam mempergunakannya karena kita tahu bahan plastik itu tidak mudah didaur ulang dan diolah bumi. Semoga siapa saja yang mengikuti PJJ ini termotivasi untuk lebih bijak dalam menggunakan plastik."

Pengantar Sr. Margriet, CB, M.Pd. (Kepala SD Santo Carolus Tarakanita Surabaya) di atas mengingatkan siswa/i kelas III, IV, V, dan VI SD Santo Carolus akan pentingnya bersikap bijak dalam menggunakan plastik. Bagaimana cara bersikap bijak dalam menggunakan plastik tersebut dibahas dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hari Jumat (20/11/2020).

PJJ kali ini bertajuk Alumni Mengajar dengan nara sumber Ronaldus Soegiarto, ST., MMT. (Dosen Universitas Surabaya). Ronal, sapaan akrabnya, merupakan alumnus dari TK-SD-SMP-SMA Santo Carolus.

Kegiatan ini berlangsung via telekonferensi Zoom. Selain itu, saudara, orang tua, atau siapa saja dapat mengikuti kegiatan alumni mengajar ini melalui kanal Youtube Humas Tarakanita Surabaya.

Untuk mengawali materinya, Ronal memutarkan video yang membahas tentang plastik. Video berjudul "Plastic Waste" ini adalah hasil karya Ronal sendiri yang diunggahnya di Youtube.

Menurut dosen yang juga lulusan S1 Teknik Kimia di Ubaya ini, plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang yang kita gunakan setiap hari. Ketika belanja, hampir semua pembungkus produk yang kita beli mengandung plastik.

Selain itu, Ronal juga membagikan pengetahuan tentang sejarah terciptanya plastik dan perkembangannya, apa yang terjadi dengan plastik yang dibuang, hingga apa yang bisa dilakukan untuk bersikap bijak terhadap plastik.

Dosen yang pernah menempuh pendidikan S2 Magister Manajemen dan Teknologi di ITS ini menuturkan, minimal yang bisa dilakukan adalah Reduce, Reuse, dan Recycle. Ia memberikan 5 hal yang bisa dilakukan menyikapi penggunaan plastik secara bijak:

1) Reduce (mengurangi) semisal menyimpan minuman di kulkas dengan botol kaca, tidak dengan botol plastik.

2) Reuse (menggunakan kembali) yakni membeli produk dengan plastik yang bisa dipakai kembali.

3) Recycle, yakni bila membeli kemasan plastik, pastikan membuang di tempat sampah yang dikumpulkan untuk diproses ulang.

4) Membuat kebijakan melarang pemakaian bahan plastik di rumah, sekolah, dan tempat umum lainnya.

5) Menciptakan bahan-bahan pengganti plastik, misal belanja dengan membawa tas sendiri supaya tidak memakai kresek.

Sebagian peserta Zoom
Sebagian peserta Zoom

Diky Wahyu Priyambudi, S.Pd. (Guru Kelas V C SD Santo Carolus) selaku moderator menambahi, "Kita punya gerakan 7 pembiasaan PKT: ada gerakan pantang plastik dan styrofoam, ada galon kejujuran sehingga anak-anak membawa botol minum masing-masing untuk diisi ulang di kelas masing-masing. Itu mendukung gerakan cinta lingkungan kita, menjaga dan menyelamatkan ekosistem di bumi ini."

Agar anak-anak lebih bersemangat, Diky mengadakan permainan berkaitan dengan materi yang sudah disampaikan oleh Ronal.

"Mengapa plastik sulit untuk diuraikan?," tanya Aurel dari Kelas V A.

Ronal menjelaskan, plastik ini pada sistem pembuatannya secara kimia adalah suatu zat, dasar pembuat plastik, dipolimerisasi. Dalam plastik ada ikatan kimia Vynil Cloride yang sangat kuat sehingga zat kimia lain tidak mudah masuk untuk mengoksidasi. Karena ikatan kimia yang kuat itulah maka plastik menjadi awet dan sukar terurai secara alami.

Di akhir acara, Ronal dipertemukan dengan Thomas Jaka Suryanta, guru yang dahulu mengajar Ronal di SD Santo Carolus. Hadir pula Dwi Susilastari, guru yang dulu mengajar Ronal di TK Santo Carolus. Acara ditutup dengan kesimpulan dari Anton (Guru SD Santo Carolus Tarakanita Surabaya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun