Agus sebagai Kadin menyampaikan materinya mengenai budidaya ternak dan pemasaran. Ia berharap bahwa pada tahun 2045, Indonesia diprediksi menjadi lumbung pangan. Agus sangat mengapresiasi acara ini karena memiliki tujuan sama dengan pemerintah yaitu mendukung pengembangan peternakan domba, kambing, dan sapi, sehingga mendukung terwujudnya lumbung pangan pada tahun 2045, tepat pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
Setelah agenda pertama, acara dilanjutkan dengan Sosialisasi Budidaya Ternak 4 Sukses Integrated Farming oleh Mulyoko selaku peternak integrated farming; dilanjutkan Sosialisasi Asuransi Ternak oleh Lembaga Asuransi Ternak, ID.Pialang; lalu Rencana Strategis Pengembangan Budidaya Ternak oleh Muhammad Labib selaku Manajer Analisa dan Persetujuan Proposal Kemaslahatan; dan materi terakhir adalah Sosialisasi Budidaya Ternak Pengelolaan Ternak oleh K.A. Syafei sebagai Praktisi.
Usai materi acara dilanjutkan dengan diskusi dengan penerima manfaat. Di sesi malam hari kedua ditutup dengan diskusi dengan Hj. Sri Wulan, S.E, M.M, selaku Mitra Strategis BPKH.
Di hari terakhir, acara ditutup dengan pengarahan dan penutupan oleh Miftahudin, Plt. Deputi Kemaslahatan.
Miftahudin menuturkan bahwa Indonesia adalah negara dengan jumlah jemaah haji terbanyak. Hal ini memunculkan harapan bahwa Indonesia juga bisa menjadi eksportir hewan qurban terbesar. Namun, masalah yang muncul adalah tingginya harga jual, sehingga tidak bisa bersaing dengan harga di pasar Arab.
Agenda yang dilaksanakan selama 3 hari ini sukses dilaksanakan. Antusiasme peserta ketika sesi diskusi dan tanya jawab menjadi kunci bahwa acara ini membawa pengetahuan yang akan diimplementasikan untuk mengelola hewan ternak yang telah disalurkan oleh BPKH-SOLOPEDULI.(snk)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H