Dengan berkurban, kita menyisihkan sebagian harta untuk dibagikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa. Hal ini melatih jiwa sosial dan menumbuhkan sifat peduli dan dermawan. Kita didorong untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga membantu meringankan beban orang lain.
4. Melatih Keikhlasan dan Pengorbanan:
Menyembelihkan hewan kurban membutuhkan keikhlasan dan pengorbanan. Kita harus rela meninggalkan kesenangan pribadi demi menunaikan ibadah dan meraih ridho Allah SWT. Kurban menjadi sarana untuk melatih jiwa agar senantiasa ikhlas dan berkorban dalam setiap aspek kehidupan.
5. Meneladani Sifat Nabi Ibrahim AS:
Ibadah kurban meneladani kepatuhan dan ketaatan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT. Beliau diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail AS, sebagai bentuk ujian keimanan. Namun, Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor domba kurban. Ketaatan Nabi Ibrahim AS menjadi contoh bagi kita untuk menaklukkan nafsu dan mengutamakan ketaatan kepada Allah SWT.
Dengan memahami hikmah di balik ibadah kurban, diharapkan kita dapat menghilangkan sikap tamak dan rakus dalam diri, serta meningkatkan keimanan dan ketakwaannkepada Allah SWT.
Ibadah kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga memiliki makna yang mendalam untuk membentuk karakter manusia yang lebih baik. Dengan meneladani hikmah kurban, kita dapat menjadi pribadi yang lebih ikhlas, dermawan, dan patuh kepada Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H