Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berkolaborasi dengan SOLOPEDULI dalam program Sedekah Qurban BPKH 1445 Hijriyah, menyalurkan bantuan qurban kepada 21.100 penerima manfaat di 21 wilayah Jawa Tengah.
Dalam program ini, total sebanyak 59 ekor sapi, 1 ekor kerbau, dan 60 ekor domba disembelih di 21 wilayah termasuk Banyumas, Tegal, Magelang, Temanggung, Sukoharjo, Blora, Grobogan, Pati, Rembang, Jepara, Kudus, Surakarta, Brebes, Pekalongan, Purbalingga, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Karanganyar, Sragen, dan Klaten.
Penyembelihan hewan sedekah qurban BPKH-SOLOPEDULI dilakukan selama 10 hari yaitu dari tanggal 3 hingga 20 Dzulhijjah atau 9 hingga 26 Februari.
Uniknya program BPKH-SOLOPEDULI menggunakan wadah keranjang besek bambu, yang dibuat oleh para perempuan pengrajin keranjang besek bambu yang ada di Purworejo. Tujuan dari digunakannya keranjang besek bambu ini adalah supaya wadah ini ramah lingkungan dan berkelanjutan digunakan.
Di sedekah qurban BPKH-SOLOPEDULI tahun ini, salah satu lokasi penyaluran adalah di Lapas Kelas IIA Magelang. Penyaluran di sini dikarenakan tidak pernah ada qurban yang didistribusikan ke lapas ini di tahun-tahun sebelumnya dan bertujuan untuk memberikan manfaat kepada umat muslim yang termarginalkan yang harus tinggal di lapas.
Selain di lapas, Kudus dan Jepara adalah dua wilayah yang menjadi sasaran mendapat sedekah qurban dari BPKH-SOLOPEDULI.
Di Kudus, disalurkan satu ekor kerbau untuk disembelih dan berikan kepada 100 warga yang ada di sana. Pelaksanaannya dilakukan pada 18 Juni 2024 di Pondok Pesantren Nashrul Ummah, Dusun Bendo, Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus.
Sementara di Jepara, penyembelihan berlangsung pada 17 Juni 2024 di Yayasan Chamim Abdul Rasyid, Desa Margoyoso, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, dengan total penyembelihan dua ekor sapi untuk 600 penerima manfaat.
“Terima kasih kami ucapkan kepada BPKH dan SOLOPEDULI, kami memang setiap tahunnya minim qurban karena di sini kan agak berbeda dengan daerah lain, kami menggunakan kerbau untuk berqurban setiap tahunnya,”ujar Faishol, Pengajar Pondok Pesantren Nashrul Ummah.
“Qurban ini Insyaallah akan bermanfaat untuk para pengajar dan santri yang ada di Pondok Pesantren Nashrul Ummah,” imbuh Faishol.
Uniknya, di Kudus, hewan qurban yang digunakan adalah kerbau. Hal ini dilakukan untuk menghormati adat dan budaya setempat yang memiliki sejarah hidup berdampingan dengan umat Hindu, di mana sapi dianggap sebagai hewan suci.
Sementara itu, masyarakat Jepara, yang terkenal dengan keahlian dalam kerajinan ukir, menerima bantuan sapi sebagai hewan qurban, karena daerah Jepara minim Qurban . Jepara dikenal sebagai "Jepara Kota Ukir" karena keahliannya dalam bidang ini.
Program Sedekah Qurban BPKH ini tidak hanya menyalurkan daging qurban, tetapi juga membangun solidaritas dan kepedulian sosial di tengah masyarakat Jawa Tengah.(snk)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H