Mohon tunggu...
HUMAS RUTAN BOYOLALI
HUMAS RUTAN BOYOLALI Mohon Tunggu... Penegak Hukum - RUMAH TAHANAN NEGARA BOYOLALI
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BERCERITA TENTANG KESEHARIAN KAMI MENJALANKAN TUGAS DAN FUNGSI

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peringati Hari Lahirnya Pancasila, Seluruh Petugas dan Warga Binaan Rutan Boyolali Ikuti Upacara Bendera Pagi Ini

1 Juni 2023   12:15 Diperbarui: 1 Juni 2023   12:51 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boyolali - Memperingati lahirnya ideologi Negara Indonesia yang jatuh pada tanggal 1 Juni 2023, seluruh petugas dan warga binaan pemasyarakatan Rumah Tahanan Negara Boyolali mengikuti upacara bendera. Upacara digelar di Lapangan Blok A, Kamis (1/06).

Mengusung tema "Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global", upacara kali ini dilakukan dengan begitu spesial. Selain setiap petugas yang wajib mengenakan pakaian adat nasional, dalam upacara kali ini juga melibatkan sejumlah 5 orang warga binaan sebagai petugas upacara.

Memimpin jalannya pelaksanaan upacara, Kepala Rutan Boyolali, Agus Imam Taufik. Dengan mengenakan pakaian adat Madura, beliau membacakan amanat tertulis dari Presiden Republik Indonesia.

"Di tengah krisis yang melanda dunia, termasuk krisis kesehatan, pangan, energi dan keuangan, Indonesia termasuk salah satu dari sedikit negara yang berhasil menanganinya. Pondasi dari semua itu adalah ideologi pancasila. Yang diwariskan oleh founding father kita, Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno," Tutur Imam saat membacakan amanat tertulis Presiden Republik Indonesia.

"Di tengah geopolitik yang panas, Indonesia terus berusaha berkontribusi untuk perdamaian dunia. Ideologi pancasila mengajarkan sikap toleran, keberanian, dan menghargai perbedaan, telah membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk bergerak bersama, menolak ekstrimisme, menolak politisasi identitas dan agama, serta menolak segala bentuk provokasi," Sambung Imam.

humas rutan boyolali
humas rutan boyolali
Selanjutnya, rangkaian upacara dilanjutkan dengan mendengarkan lagu Andhika Bhayangkari. Seluruh peserta upacara mengikuti jalannya upacara dengan tertib dan khidmat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun