CILACAP -- Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Cilacap memanfaatkan lahan yang ada untuk bercocok tanam. Kegiatan ini sengaja dilaksanakan selain untuk pemanfaatan lahan juga memberikan tambahan ilmu dan pengalaman baru untuk ASN Rupbasan Cilacap.
Dikatakan oleh Kepala Rupbasan Cilacap, Helmi Najih bahwa luasan tanah tidak menjadi faktor penghambat seseorang untuk melakukan aktivitas bercocok tanam. Helmi memberikan contoh praktik menyemai benih semangka dan melon.
"Pada minggu lalu, saya dan rekan-rekan Rupbasan Cilacap menyemai bibit semangka dan melon," ucap Helmi ditemui pada Senin (11/11).
"Tidak hanya menyemai pada tanah biasa, namun kami juga menambahkan asam humat pada media tanam kami. Tentunya dengan perbandingan yang proporsional antara tanah dengan asam humat," sambungnya.
Sebagai informasi, asam humat adalah zat organik yang merupakan hasil dekomposisi bahan organik seperti sisa-sisa tanaman atau binatang melalui proses humifikasi. Fungsi dari asam humat sendiri dapat memperbaiki sifat kimia, fisik dan biologi tanah.
"Dengan memberikan asam humat, dapat memperbaiki kondisi tanah yang mengalami degradasi atau penurunan unsur hara," terang Helmi.
Setelah kurang lebih satu pekan, bibit semangka dan melon yang ditanam sudah terlihat tumbuh.
"Alhamdulillah sudah tumbuh dan terlihat sehat. Sementara ini masih di polybag. Nanti akan kita pindah di lahan dekat tempat parkir," tutur Helmi.
Tidak hanya semangka dan melon, Rupbasan Cilacap juga sudah berhasil budidaya anggur yang menghiasi tempat parkir, serta pada akhir pekan lalu berhasil memanen budidaya ikan air tawar. Hal ini dapat menjadi bukti keseriusan Rupbasan Cilacap dalam mendukung ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan di sekitar kantor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H