CILACAP -- Tim Penilai Mandiri (TPM) Kementerian Hukum dan HAM melaksanakan wawancara evaluasi dan observasi lapangan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) tahun 2023 di Rupbasan Kelas II Cilacap pada Rabu (30/08).
Dipimpin oleh Pengendali Teknis, Erie Wijaya, tim yang beranggotakan Sandra Nur Fitri dan Metaria Tri Sandi disambut langsung oleh Kepala Rupbasan Cilacap, Helmi Najih beserta jajaran.
Mengawali observasi lapangan, TPM didampingi Tim Kerja Pembangunan ZI Rupbasan Cilacap menuju Gudang penyimpanan benda sitaan dan barang rampasan (basan baran). Saat meninjau Gudang Umum tertutup, TPM sedikit terkejut melihat banyaknya benda sitaan berupa tabung gas LPG yang disimpan.
Melanjutkan agenda, TPM dan Tim Kerja ZI Rupbasan Cilacap menuju aula serbaguna untuk melaksanakan entry meeting. Pada kesempatan ini, Karupbasan Cilacap memperkenalkan seluruh anggota yang hadir serta menyampaikan bahwa Rupbasan Cilacap memiliki pelayanan "One Stop Service" yaitu pelayanan pengelolaan Basan Baran dari awal hingga akhir (dari penerimaan hingga pemusnahan). Ia juga menunjukkan optimismenya di hadapan TPM.
"Saya sudah beli pin hitam (pin WBK), Pak. Saya optimis, untuk WBK kami tidak ada mundurnya," kata Helmi sambil tertawa mencairkan suasana.
Pengendali Teknis TPM, Erie Wijaya saat awal sambutannya juga memperkenalkan anggotanya.
"Saya dan Bu Sandra dari Inspektorat wilayah III, kalau Bu Meta ini dari wilayah IV yang mengampu wilayah Jawa Tengah," ucap Erie.
Erie menyampaikan bahwa dalam observasi lapangan ini akan ada wawancara kepada tim pokja. Ia meminta agar seluruh anggota tim tetap santai dan tidak tegang.
Wawancara tim pokja dilaksanakan selama sekitar satu jam dan dilanjutkan dengan observasi fasilitas pelayanan Rupbasan Cilacap. Dalam momen ini, pegawai Rupbasan Cilacap melakukan role play pelaksanaan pelayanan pengeluaran benda sitaan dihadapan TPM.