Mohon tunggu...
Humas Masemba
Humas Masemba Mohon Tunggu... Guru - MTs Negeri 9 Bantul

Akun resmi untuk publikasi MTs Negeri 9 Bantul.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru dan Siswa MTsN 9 Bantul Ikuti Webinar Geowisata Gua

10 September 2024   12:55 Diperbarui: 10 September 2024   12:56 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Bantul (MTsN 9 Bantul) -- Guru MTsN 9 Bantul, Gandes Aknissholikah dan Dias Novitasari serta lima belas siswa dari Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) ikuti Webinar Nasional Geowisata Gua yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau Indonesia, Sabtu (24/08/2024). Webinar diikuti oleh seluruh pelajar di Indonesia yang dimulai pukul 12.00 melalui Live Youtube dengan pembicara Rustan dari Museum dan Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Ainul Labib dari Kelompok Studi Karst Fakultas Geografi UGM, dan Akhmad Zona dari Masyarakat Speleologi Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenal lebih dalam tentang gua yang ada di pegunungan kars.

 

Webinar dimulai dengan pemaparan sejarah terbentuknya gua oleh Ainul Labib. Ia mengatakan bahwa gua terdapat di daerah batuan karst dimana karst merupakan medan dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai akibat dari batuan yang mudah larut. Menurutnya, gua terbentuk pada saat air yang tersaring dari vadose yang mengalir menuju muka air tanah membentuk gua di sekitar tempat yang dangkal pada batas freatik.

 

"Faktor yang mempengaruhi pembentukan ada faktor geologi, iklim, dan biologi," tuturnya.

 

Pada materi kedua, Akhmad Zona menjelaskan tentang keindahan bebatuan yang ada di dalam gua. Ia menjelaskan berbagai macam bentuk stalagmit dan stalagtit (gundukan endapan mineral akibat tetesan air), bentuk mulut gua, bentuk hewan-hewan yang mendiami dalam gua, dan berbagai peninggalan arkeologi di dalam gua.

 

"Terdapat banyak sekali hewan yang memiliki tubuh transparan di dalam gua karena mereka sama sekali tidak mendapatkan sinar matahari," tuturnya.

Materi terakhir disampaikan oleh Rustan tentang peninggalan lukisan masa prasejarah yang terdapat di dalam gua. Ia menjelaskan peninggalan berbagai macam lukisan cap tangan yang berada di Goa Leang-Leang Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Ia mengatakan bahwa lukisan tertua pada masa pra sejarah berada di Indonesia yaitu lukisan tentang perburuan masyarakat pra sejerah di Goa Leang-Leang.

 

Dias mengatakan bahwa materi Webinar Nasional Geowisata Gua sangat bermanfaat. Menurutnya, webinar ini mengenalkan kepada para pelajar tentang keindahan gua yang ada di Indonesia. Dengan mengenalkan gua, mereka dapat memanfaatkan serta menjaga gua dengan baik dan benar.

 

"Dengan mengenalkan gua kepada para siswa diharapkan mereka dapat mencintai keindahannya dan terus menjaganya agar tetap alami," tuturnya. (gas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun