Bali (MAN 2 Bantul) -- Rangkaian kegiatan kunjungan industri dan studi budaya siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul terus berlanjut di Pulau Dewata, Bali. Setelah sebelumnya mengunjungi PT. Yakult Indonesia Persada di Mojokerto, rombongan melanjutkan eksplorasi industri dengan mengunjungi Pabrik Pengolahan Pie Susu di Bali pada Kamis (30/1).
Dalam kunjungan ini, siswa dari jurusan Tata Boga mendapatkan kesempatan untuk mengamati secara langsung seluruh proses pembuatan pie susu, salah satu oleh-oleh khas Bali yang terkenal. Didampingi oleh guru mata pelajaran Tata Boga, Kurnia Oktaviany, S.Pd.T., para siswa menyaksikan bagaimana industri kuliner modern memanfaatkan teknologi mesin dalam pengolahan makanan.
Proses produksi pie susu dimulai dari pencampuran bahan utama seperti tepung, mentega, dan susu, hingga tahap pencetakan dan pemanggangan. Dengan menggunakan mesin-mesin canggih, produksi dalam skala besar dapat dilakukan dengan efisien dan higienis. Para siswa dengan antusias memperhatikan setiap tahapan produksi serta teknik yang diterapkan agar menghasilkan pie susu dengan tekstur dan rasa yang khas.
Kunjungan ini memberikan wawasan baru bagi para siswa, khususnya dalam memahami bagaimana industri kuliner bekerja secara profesional. Mereka belajar bahwa selain keterampilan memasak, efisiensi produksi dan standar kebersihan juga menjadi faktor penting dalam bisnis kuliner. "Saya jadi lebih memahami bagaimana skala industri berbeda dengan produksi rumahan, terutama dalam hal teknologi dan manajemen waktu," ujar salah satu siswa Tata Boga.
Selain mengunjungi pabrik pie susu, rangkaian kunjungan industri juga mencakup Tempat Pengolahan Sampah Temesi di Bali. Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya pengelolaan limbah dan keberlanjutan lingkungan dalam industri.
Kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga di bidang industri, tetapi juga memperkaya wawasan budaya siswa. Studi budaya yang dilakukan di Bali memungkinkan mereka untuk lebih memahami keberagaman dan kearifan lokal yang menjadi bagian dari identitas bangsa. Dengan adanya pengalaman langsung ini, diharapkan para siswa MAN 2 Bantul semakin siap menghadapi tantangan dunia industri dan berkontribusi dalam bidang keahlian masing-masing.
Kontributor : Masruri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI