Bantul (MAN 2 Bantul) - MAN 2 Bantul kembali menunjukkan komitmennya dalam inovasi pendidikan dengan berpartisipasi dalam lomba ASN Excellent, sebuah ajang bergengsi untuk mendorong transformasi sistem pembelajaran berbasis blok di madrasah. Kompetisi ini menjadi peluang bagi MAN 2 Bantul untuk mempresentasikan implementasi sistem pembelajaran blok yang sudah diterapkan, sekaligus membuktikan keunggulannya dalam menciptakan metode pembelajaran yang inovatif dan efektif.
Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Fitria Endang Susana, menjadi figur kunci dalam keberhasilan MAN 2 Bantul berkompetisi di ajang ini. Sebagai penggerak utama implementasi SIMBOK, ia menyampaikan bahwa sistem ini telah memberikan dampak positif bagi pembelajaran di madrasah. "SIMBOK tidak hanya membantu siswa untuk fokus pada satu mata pelajaran dalam satu blok waktu, tetapi juga mendorong pendalaman materi secara menyeluruh sehingga pembelajaran lebih efektif dan bermakna," ujarnya.
Fitria menjelaskan bahwa pendekatan pembelajaran blok membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Selain itu, metode ini juga memungkinkan guru untuk mengeksplorasi berbagai strategi pembelajaran inovatif, seperti diskusi kelompok, proyek berbasis masalah, hingga penggunaan teknologi digital.
Lomba Agen Perubahan SIMBOK ini diikuti oleh berbagai madrasah di kabupaten Bantul. Setiap peserta diminta membuat proposal agen perubahan dan mempresentasikan dalam bentuk video yang di upload di Youtube. Â Dalam presentasinya Fitria Endang Susana menjelaskan langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk menjalankan sistem pembelajaran blok.
Strategi tersebut meliputi:
Perencanaan Kurikulum Blok
Madrasah secara cermat merancang kurikulum dengan pembagian blok waktu untuk setiap mata pelajaran, memastikan keseimbangan antara teori dan praktik.
Pelatihan Guru
Guru-guru dilatih secara intensif agar mampu mengadaptasi metode pembelajaran blok, termasuk penggunaan media digital sebagai pendukung pembelajaran.
Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan
Sistem ini secara rutin dievaluasi melalui umpan balik dari guru dan siswa, yang kemudian digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan di masa mendatang.
Tim MAN 2 Bantul juga menyoroti hasil signifikan dari implementasi SIMBOK, seperti peningkatan hasil belajar siswa, keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran, dan pengembangan kemampuan kolaborasi serta pemecahan masalah.
Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rakmawati, menyampaikan dukungannya terhadap lomba ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu pendidikan di madrasah. "Kami bangga dapat mengikuti ajang ini. Partisipasi dalam lomba Agen Perubahan SIMBOK tidak hanya menjadi kesempatan untuk unjuk inovasi, tetapi juga sarana berbagi praktik terbaik dengan madrasah lain," ungkapnya. Ia berharap, melalui ajang ini, MAN 2 Bantul dapat terus memperkuat komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Kompetisi ini juga menjadi momen refleksi bagi MAN 2 Bantul untuk terus mengembangkan inovasi pendidikan. Sistem pembelajaran blok yang diterapkan menjadi contoh nyata bagaimana madrasah dapat mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan siswa saat ini.
Fitria Endang Susana menambahkan, "Ke depan, kami akan terus mengintegrasikan teknologi dan pendekatan pembelajaran yang berdiferensiasi untuk mendukung kebutuhan siswa yang beragam. Kami yakin bahwa sistem pembelajaran blok ini adalah langkah awal menuju transformasi pendidikan yang lebih baik."
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, MAN 2 Bantul terus berkomitmen untuk menjadi madrasah yang unggul dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berdaya saing di era modern. Kompetisi ini menjadi bukti nyata bahwa madrasah memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor dalam transformasi pendidikan di Indonesia
Kontributor : Fitria Endang S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H