Mohon tunggu...
Humas Lapas Cilegon
Humas Lapas Cilegon Mohon Tunggu... Jurnalis - Lembaga Pemasyarakatan Cilegon

Sejarah berdirinya Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Cilegon yang dibangun pada tahun 2010 oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dan diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2012 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Bpk Amir Syamsuddin. Terletak di jalan Cikera Kp. Koweni Desa Kalitimbang Kec. Cibeber Kota Cilegon dengan luas areal sekitar 48.250 m2, sebelah Utara berbatasan dengan perkebunan milik warga setempat, sebelah Timur bebatasan dengan perkebunan milik warga setempat, sebelah Barat berbatasan dengan pemukiman warga, sebelah Selatan berbatasan dengan pemukiman warga. VISI : Menjadikan Lapas yang terpercaya dalam memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan MISI : 1. Menjadikan sistem perlakuan humanis yang memberikan rasa aman, nyaman, dan berkeadilan; 2. Melaksanakan pembinaan, perawatan, dan pembimbingan untuk mengembalikan narapidana menjadi warga negara yang aktif dan produktif ditengah-tengah masyarakat; 3. Membangun karakter dan mengembangkan sikap ketaqwaan, sopan santun, dan kejujuran pada diri narapidana; 4. Memberikan pelayanan, perlindungan, dan pemenuhan terhadap hak-hak warga binaan pemasyarakatan dan keluarga/ warga masyarakat yang berkunjung.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kuatkan Nilai Pancasila, Lapas Cilegon Resmi Buka Sekolah NKRI untuk Narapidana

15 Desember 2023   15:25 Diperbarui: 15 Desember 2023   15:30 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Humas Lapas Cilegon

Cilegon, - Satu lagi langkah progresif yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon dengan meresmikan Sekolah NKRI di dalam fasilitasnya sebagai upaya untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila di kalangan narapidana. Langkah ini diambil sebagai bagian dari program pembinaan, rehabilitasi dan resosialisasi yang bertujuan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada para narapidana agar dapat kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif dan berkontribusi positif, Jum'at (15/12) pagi.

Acara peresmian yang dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari Pimpinan Tinggi (Pimti) Kantor Wilayah (Kanwil) Kumham Banten, pejabat Lapas Cilegon, hingga perwakilan instansi terkait, menandai komitmen Lapas Cilegon dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila dan meningkatkan literasi serta keterampilan narapidana.

Sekolah NKRI dirancang sebagai pusat pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek pembelajaran. Pembukaan sekolah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat fondasi ideologi bangsa dan mendorong partisipasi positif narapidana dalam pembangunan masyarakat.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Banten, Dodot Adikoeswanto, menyampaikan bahwa pemasyarakatan, sebagai bagian akhir dari sistem integritif kriminal sejati atau peradilan pidana terpadu, menjadi tempat di mana seseorang menjalani hidupnya selama menjalani pidana di dalam lapas.

"Lembaga Pemasyarakatan ini tentunya bisa menjadi tempat untuk menentukan nasib dari warga binaan ketika keluar nanti menjadi baik atau buruk" ungkapnya.

Lebih lanjut Dodot mengatakan, menjalankan program layanan pembinaan berupa Sekolah NKRI dan Pojok Literasi Digital merupakan praktik baik dan perlu didukung demi terselenggaranya pembinaan narapidana dan meningkatkan pengetahuan serta kecerdasan warga binaan.

"Saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas apa yang telah dijaga dan diimplementasikan oleh Lapas Kelas IIA Cilegon dalam melaksanakan Sekolah NKRI," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto, menyatakan bahwa Sekolah NKRI ini bukan hanya sebagai tempat pembelajaran formal, tetapi juga sebagai sarana untuk membentuk karakter kebangsaan.

"Kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di dalam lapas, di mana narapidana dapat merasakan semangat kebersamaan dan cinta tanah air. Dengan begitu, kami berharap mereka dapat kembali ke masyarakat sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan memiliki komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila," ujarnya.

Yosafat berharap, Sekolah NKRI ini tidak hanya untuk meningkatkan literasi akademis, tetapi jugabisa menanamkan nilai-nilai Pancasila dan semangat nasionalisme.

"Kami berharap Sekolah NKRI tidak hanya menjadi tempat pembelajaran, tetapi juga menjadi wahana transformasi diri, di mana narapidana dapat tumbuh menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat," pungkasnya.

Dengan dibukanya Sekolah NKRI, Lapas Cilegon mengambil langkah lebih jauh dalam memberikan pendidikan yang holistik, mempersiapkan narapidana untuk reintegrasi yang sukses ke dalam masyarakat.

Sumber: Dokumentasi Humas Lapas Cilegon
Sumber: Dokumentasi Humas Lapas Cilegon

Sumber: Dokumentasi Humas Lapas Cilegon
Sumber: Dokumentasi Humas Lapas Cilegon

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun