Mohon tunggu...
Lapas Jogja
Lapas Jogja Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta

Dikelola oleh Tim Hubungan Masyarakat Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta. Lapas Jogja atau Lapas Wirogunan adalah lapas tertua di D.I. Yogyakarta, dibangun pada masa kolonial 1917, merupakan bagian dari Kantor Wilayah Kemenkumham D.I. Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Bakpia Mbah Wiro 378: Kudapan Khas Jogja yang Menggugah Selera dan Hati

13 Juli 2024   10:46 Diperbarui: 13 Juli 2024   10:59 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua pilihan kemasan Bakpia Mbah Wiro 378 | Humas Lapas Jogja

YOGYAKARTA - Bakpia, salah satu kudapan khas Yogyakarta, tidak hanya sekadar oleh-oleh, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi penggemarnya. Dari pagi hingga petang, kenikmatan me-ngemil bakpia semakin sempurna bila dinikmati bersama orang-orang tercinta seperti keluarga, sahabat, atau kolega.

Salah satu bakpia yang mampu mencuri perhatian adalah Bakpia Mbah Wiro 378. Diproduksi di Lapas Kelas IIA Yogyakarta, bakpia ini tidak hanya dikenal karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena cerita di balik pembuatannya. Para pembuatnya adalah para Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) yang mengikuti program pembinaan kemandirian di lapas yang karib disebut Lapas Wirogunan tersebut.

Bakpia Mbah Wiro 378 telah berhasil menarik minat banyak pihak, termasuk salah satu hotel ternama di kota ini yang menjadikan produk ini sebagai salah satu pilihan makanan ringan untuk tamu-tamunya. Produksi harian mereka dapat mencapai lebih dari 50 kotak, setiap kotak ada yang berisi 20 dan 10 bakpia dengan rasa kacang ijo yang menjadi favorit banyak konsumen.

Dua pilihan kemasan Bakpia Mbah Wiro 378 | Humas Lapas Jogja
Dua pilihan kemasan Bakpia Mbah Wiro 378 | Humas Lapas Jogja
"Dengan latihan selama sekitar 6 bulan, para WBP yang terlibat dalam produksi bakpia ini telah berhasil menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Proses produksinya berjalan lancar, meskipun pada awalnya harus belajar dari dasar di sini," ungkap salah satu WBP, Dwi Wiranto, saat ditemui di rumah produksi bakpia Lapas Yogyakarta.

Menanggapi hal ini, Kepala Lapas Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, menjelaskan bahwa pembuatan bakpia ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian untuk para WBP, dan dari sini mereka juga memperoleh premi. "Kami berupaya membina mereka agar setelah keluar dari lapas, mereka dapat menjadi bagian yang lebih baik dari masyarakat dengan peningkatan skill yang dimiliki," ujarnya dalam wawancara dengan wartawan di kantornya.

Bakpia Mbah Wiro 378 tidak hanya memberikan kesempatan kedua bagi para WBP untuk memperbaiki kehidupan mereka, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kuliner khas Yogyakarta. Dengan cerita di baliknya yang menginspirasi, bakpia ini tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga sebuah kisah tentang perjuangan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. [HT]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun