Mohon tunggu...
Lapas Jogja
Lapas Jogja Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta

Dikelola oleh Tim Hubungan Masyarakat Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta. Lapas Jogja atau Lapas Wirogunan adalah lapas tertua di D.I. Yogyakarta, dibangun pada masa kolonial 1917, merupakan bagian dari Kantor Wilayah Kemenkumham D.I. Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Deteksi Dini Kesehatan Warga Binaan, Lapas Jogja Gelar Skrining Kesehatan

30 Desember 2022   09:16 Diperbarui: 30 Desember 2022   09:22 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Warga Binaan Lapas Jogja tengah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan oleh tenaga kesehatan.| Foto: Ambar/ Humas Lapas Yogyakarta

YOGYAKARTA – Wujudkan pelayanan kesehatan prima, tenaga kesehatan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta melaksanakan skrining kesehatan penyakit tidak menular terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas pada Rabu (28/12). Skrining kesehatan yang menjadi tidakan deteksi dini bidang kesehatan ini, merupakan hasil sinergi dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pakualaman Yogyakarta.“Kegiatan ini suda terencana, Lapas melalui Klinik Pratama telah bekerja sama bidang kesehatan dengan berbagai pihak. Kegiatan kali ini dengan Puskesmas Pakualaman,” terang Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Binadik), Dini Ramaina.

Lebih lanjut Dini juga menyebutkan bahwa hari itu 200 warga binaan akan menjalani skrining diikuti beberapa petugas lapas.

“Hari ini 200 warga binaan menjalani skrining kesehatan, untuk petugas silakan (tidak ditarget) bagi yang membutuhkan bisa ikut juga daftar,” tambahnya.

Terpantau, kegiatan yang dilaksanakan sejak pukul 09.00 WIB tersebut meliputi pengecekan tinggi badan, berat badan, lingkar perut, gula darah, tekanan darah, konsultasi dokter, konsultasi psikolog deteksi gejala depresi SRQ 20, wawancara riwayat penyakit tidak menular pada peserta-keluarga, serta faktor risiko penyakit tidak menular.

“Saya berharap kegiatan seperti ini berkesinambungan ya karena manfaatnya banyak, salah satunya deteksi dini kesehatan bagi warga binaan kita,” harap Kasi Binadik.

Skrining Kesehatan ini merupakan wujud sinergi antara Lapas Jogja dengan Puskesmas Pakualaman. | Foto: Husni/ Humas Lapas Yogyakarta
Skrining Kesehatan ini merupakan wujud sinergi antara Lapas Jogja dengan Puskesmas Pakualaman. | Foto: Husni/ Humas Lapas Yogyakarta
Sebelumnya terkait kegiatan ini, pada Rabu (7/12), Kasi Binadik Dini Ramaina dan satu tenaga medis, juga mengikuti Rapat Koordinasi Program Layanan Kesehatan Lapas/ Rutan/ LPKA di Kanwil Kemenkumham DIY. Dalam pertemuan tersebut salah satunya diputuskan untuk dijadwalkan pelaksanaan deteksi dini kesehatan bagi warga binaan yang memang rentan terhadap penyakit menular dan tidak menular. [HT]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun