Rabu, (22/1/25) Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Metro, Gumilar Budirahayu, melaksanakan inspeksi menyeluruh pada lahan pertanian yang terletak di area beranggang Lapas Metro. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa program ketahanan pangan yang digagas oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto melalui 13 Program Akselarasi berjalan sesuai harapan di Lapas Metro.
Dalam kegiatan tersebut, Gumilar Budirahayu tidak hanya memeriksa setiap sudut lahan, tetapi juga berdiskusi dengan Petugas lapangan dan Warga Binaan yang terlibat langsung dalam proses penanaman dan perawatan tanaman. Lahan pertanian ini menjadi salah satu bentuk nyata dari komitmen Lapas Metro dalam mendukung program Nasional untuk menciptakan kemandirian pangan, khususnya di lingkungan Pemasyarakatan.
Lahan beranggang Lapas Metro dimanfaatkan dengan optimal untuk menanam berbagai jenis tanaman produktif, seperti jahe, terong, kangkung, dan pakcoy. Tanaman-tanaman ini dipilih karena memiliki nilai ekonomis tinggi sekaligus mudah dalam perawatannya. Proses penanaman dilakukan dengan pendekatan sistematis, mulai dari pengolahan tanah, penanaman bibit, hingga pemantauan pertumbuhan tanaman.
"Kami memastikan bahwa semua proses perawatan dilakukan secara rutin dan sesuai dengan standar. Hasil panen yang berkualitas tinggi menjadi target utama kami," ujar Gumilar Budirahayu saat ditemui di sela-sela kegiatannya.
Menurutnya, program ini bermanfaat untuk mendukung kebutuhan pangan Masyarakat dan menjadi sumber pemasukan tambahan, termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dengan demikian, program ini turut memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan.
Program ketahanan pangan ini melibatkan secara aktif Warga Binaan sebagai pelaksana utama. Mereka mendapatkan pelatihan khusus mengenai teknik bercocok tanam yang ramah lingkungan. Selain itu, Warga Binaan juga diajarkan tentang pentingnya menjaga kualitas tanah dan efisiensi penggunaan air untuk pertanian.
"Melalui program ini, kami berharap para Warga Binaan tidak hanya mendapatkan keterampilan baru yang berguna untuk masa depan mereka setelah keluar dari Lapas, tetapi juga merasa memiliki kontribusi positif selama menjalani masa pembinaan," tambah Gumilar.
Salah satu warga binaan, Agus (bukan nama sebenarnya), mengungkapkan rasa senangnya bisa terlibat dalam program ini. "Saya belajar banyak hal baru, mulai dari cara menanam yang benar sampai bagaimana merawat tanaman supaya hasilnya maksimal. Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya," ungkapnya.
Program ini juga menjadi bagian dari strategi besar Lapas Metro untuk menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih produktif dan berdaya saing. "Kami berharap, keberhasilan program ini bisa menjadi model bagi Lapas lain di seluruh Indonesia," kata Gumilar optimis.
Dalam jangka panjang, program ketahanan pangan ini diharapkan mampu menciptakan kemandirian Lapas Metro dalam memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Tidak hanya itu, keberhasilan program ini juga menjadi bukti nyata bahwa institusi Pemasyarakatan bisa berperan aktif dalam mendukung program Nasional yang lebih luas.
Dengan komitmen yang kuat dan kerja sama yang baik dari semua pihak, Lapas Metro terus berusaha menjaga keberlanjutan program ini. "Kami percaya bahwa setiap langkah kecil yang kita lakukan hari ini akan membawa dampak besar di masa depan," pungkas Gumilar Budirahayu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H