Mohon tunggu...
Humas Koma UT Ciamis
Humas Koma UT Ciamis Mohon Tunggu... Lainnya - Komunitas Mahasiswa (Koma) Universitas Terbuka (UT) Wilayah Ciamis

KOMA UT bertujuan untuk menjadi wadah bagi mahasiswa UT Ciamis dalam mengembangkan potensi diri, memperluas jaringan sosial, dan jaringan informasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Makna Kurban dalam Kajian Keagamaan Koma UT Ciamis

7 Juni 2024   09:53 Diperbarui: 7 Juni 2024   10:16 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok: Humas Koma UT Ciamis

Ciamis - Pada hari Kamis, 6 Juni 2024, Pengurus Koma UT Ciamis, melalui Divisi Keagamaan, menggelar kajian keagamaan dengan tema "Hikmah Luar Biasa Kurban". Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Google Meet pada pukul 20.00 WIB.

Pembicara dalam kajian ini adalah Yogi Prayoga, Ketua Divisi Keagamaan Koma UT Ciamis. Moderator acara ini adalah Ade Miftah, Anggota Divisi Keagamaan.

Dalam paparannya, Yogi Prayoga menjelaskan bahwa 

secara bahasa, kata 'qurban' berasal dari kata dari kata 'qariba' yang berarti dekat. Maksudnya adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam Fiqh, biasa menggunakan istilah Uiyah (hewan sembelihan), jika dalam kitab fathul qorib itu ada fasal "fi ahkamil udhiyyah".

Hukum dari berkurban adalah sunnah kifayah muakkad.

Yogi juga mengulas kisah Nabi Ibrahim a.s. yang diperintahkan Allah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail a.s., sebagai ujian atas keimanan dan ketauhidannya. Hal ini diabadikan dalam Al-Qur'an surah As-Shaffat ayat 102.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."" (QS. As-Saffat 37: Ayat 102)

Beberapa Hikmah dari peristiwa tersebut adalah :
 
Kesatu, orang yang benar-benar beriman akan semakin merasa bahwa dirinya tidak mempunyai apa-apa karena semuanya hanyalah milik Allah.

Kedua, orang yang benar benar beriman akan melaksanakan apapun yang diperintahkan oleh Allah, karena didalam hatinya meyakini apa yang diperintahkan oleh Allah itulah yang akan membawa kita kedalam kebahagiaan dunia dan akhirat.

Marilah kita semuanya menjadi mukmin yang tunduk/patuh pada ketentuan Allah SWT, melalui ungkapan Samina wa athona memiliki arti "kami dengar dan patuh." Semoga kita semuanya termasuk umat umat perindu Syafaatnya Nabi, dengan senantiasa bershalawat dan menghidupkan sunah sunahnya.

Dok: Humas Koma UT Ciamis
Dok: Humas Koma UT Ciamis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun