BOGOR - Inspektur Wilayah II Kementerian Hukum dan HAM, Lilik Sujandi hadir langsung untuk memberikan penguatan dan pendampingan khusus dalam upaya pembangunan Zona Integritas di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Rabu (28/08).
Acara diawali dengan pemaparan pembangunan zona integritas oleh Kalapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Dedy Cahyadi.
Penguatan dan pendampingan dalam upaya pembangunan Zona Integritas oleh Inspektur Wilayah II Itjen Kementerian Hukum dan HAM Lilik Sujandi, menitikberatkan pada teknik membuat paparan pembangunan zona integritas yang harus dipahami setiap Satker yang akan mengikuti Kontestasi, yaitu paparan berangkat dari Branding pada halaman depan, dimana UPT menampilkan kekompakan, kebersamaan, dan menayangkan aktivitas yang mempresentasikan pelaksanaan pembangunan zona integritas mulai dari layanan publik, penguatan pengawasan, layanan pengaduan, tageline dan sebagainya.
Dalam membahas Mitigasi risiko cukup menampilkan contoh kejadian atau isu yang dibangun dari persoalan yang ril dan itu yang akan dirubah. Persoalan yang dihadapi mengarah kepada 6 Pokja (berita dan pengaduan) sekarang masyarakat lebih puas misalnya dengan menyajikan data pelanggaran pegawai yang itu menujukan ada persoalan yang harus diselesaikan dengan melakukan penetapan prioritas perubahan, imbuhnya.
Prioritas itu akan memudahkan kita Peningkatan Budaya kerja. Proses masing-masing perubahan budaya (dengan menggunakan bahasa yang menjual) seperti keteladanan pimpinan sebagai agen perubahan, proses manajemen, dukungan media, ilustrasi ril, jika gambar itu yang sangat penting (branded) kekhususan dan keunggulan atas apresiasi masyarakat terkait pembangunan ZI.
Inovasi dijelaskan ukuran keberhasilannya secara kuantitatif, seperti Perubahan berdampak, Masyarakat lebih mudah dan murah dalam menerima layanan. Dalam 1 bulan ini ada berapa warga mengakses layanan inovasi secara kuantitatif, kecepatan menindaklanjuti layanan pengaduan. Latar belakang inovasi, itu bukan tusi memang sesuatu yang baru sehingga ukuran nya jelas dibuktikan dengan angka. Cerita harus ada kuantitatif (angka) sehingga menunjukkan inovasi yang dibuat itu bekerja dan dapat dimanfaatkan oleh penerima layanan serta terukur.
Keterlibatan pimpinan pada setiap pembangunan zona integritas, layanan publik, dan internalisasi budaya layanan prima. Pentingnya dibangun atribusi / iconic seperti budaya senyum (atribusi senyum Itu sudah penuh dan total diikuti dan dilaksanakan oleh semua pegawai).
Yang terpenting menampilkan reform yang terkelola dalam proses yang baik dan berkesinambungan, mengagendakan peran pimpinan, membangun dukungan internal dan eksternal, perubahan budaya kerja sebagai fondasi perubahan, berorientasi pada upaya pencegahan korupsi, perbaikan tata kelola sesuai standar evaluasi dan pemantauan hasil survey sebagai upaya monitoring proses perubahan. Paparan dibuka dengan branding, ditutup dengan unggulan, pungkasnya.
Acara dihadiri oleh Kalapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Ketua ZI dan Tim Pembangunan ZI Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H