Sehingga untuk Tim Pokja yang mengikuti studi tiru ini, dapat aktif saling bertanya terkait peningkatan sarana prasaran dan inovasi pelayanan publik kepada Tim Pokja Pembangunan ZI Lapas Narkotika Gunung Sindur. Â Semoga apa yang sudah dilihat dan diketahui bersama di Lapas Narkotika Gunung Sindur, bisa diterapkan di Lapas Agra Makmur, harapnya.
Kadivpas Kanwil Kemenkumham Bengkulu, Teguh Wibowo menyampaikan apresiasi terhadap sarana dan prasarana yang sudah dibangun oleh Kalapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur bersama jajaran, dimana peningkatan sarana prasarana mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan kemudahan-kemudahan layanan publik, dengan proses alur yang mudah, tidak berbelit-belit, tanpa ada pungutan biaya, serta adanya fasilitas komunikasi yang bisa dilakukan secara online dan transparan, ungkapnya.
Teguh menegaskan, inti WBK adalah perubahan maind set dari seluruh jajaran dalam pembangunan zona integritas. Hal ini butuh kepiawaian seorang pemimpin dalam mengawal pembangunan zona integritas, tegasnya.
Mohon dijaga jangan sampai ada hal-hal yang viral. Dalam mengerjakan pembangunan ZI harus sepenuh hati. Dan yang paling penting juga program-program pembinaan berjalan dengan baik, imbuhnya.
Pentingnya studi tiru dalam upaya mewujudkan WBK. Studi tiru ini sebagai upaya untuk melakukan perbandingan baik layanan maupun inovasi yang telah diterapkan ditempat masing-masing, pungkasnya.
Acara dihadiri oleh  Kadivpas Kanwil Kemenkumham Bengkulu, Kalapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kalapas Kelas IIB Arga Makmur beserta rombongan, dan Pejabat struktural Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur.