[caption id="attachment_222783" align="aligncenter" width="432" caption="Beberapa organisasi wanita Kabupaten Aceh Tengah mengikuti Upacara Peringatan Hari ibu Ke-84 di Lapangan Setdakab Setempat"][/caption]
Sosok ibu ibarat sumber mata air yang tak pernah kering, mata air yang menghilangkan haus dan dahaga. mata air yang mampu membersihkan debu dan kotoran yang menempel di badan. mata air yang mampu menyirami bumi dan menumbuhkan pepohonan, serta memberi kehidupan bagi manusia di alam semesta ini.
Karena itu, peran seorang ibu tidak boleh terkalahkan oleh apapun, peran ibu harus terus berjalan dan dijaga, tidak boleh lenyap ditelan modernisasi, tidak boleh tergerus arus globalisasi, tidak boleh berhenti dilanda kehidupan materialistis, dan tidak boleh mati terbunuh kapitalisasi. Hari ini berbeda dengan 84 tahun lalu, telah banyak kemajuan yang dicapai oleh kaum perempuan. Perempuan sekarang ini telah berpartisipasi di hampir semua profesi. dokter, pengacara, insinyur, pengusaha, anggota parlemen, ilmuwan bahkan polisi dan tni, telah menjadi profesi yang biasa bagi kaum perempuan
Hal tersebut merupakan bukti nyata, dimana perempuan tidak hanya menjadi penonton hasil pembangunan, namun juga dapat berperan sebagai pemegang kebijakan di dalam aspek pembangunan, sehingga persamaan dan kesejajaran kedudukan, hak dan kewajiban antara kaum perempuan dan laki-laki dapat terwujud “Momentum hari ibu ke-84 harus dijadikan tonggak strategis bagi kaum perempuan untuk melihat kembali sejauh mana kemandirian kaum perempuan untuk ambil bagian dalam mengisi pembangunan, sekaligus menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan telah menempuh jalan panjang, dalam mewujudkan peranan dan kedudukannya pada kehidupan masyarakat”, demikian ungkap Pj. Bupati Aceh Tengah, ir. Mohd. Tanwier, MM ketika memberikan pengarahan pada saat menjadi pembina upacara Hari Ibu ke 84, rabu (19/12) di lapangan Setdakab Aceh Tengah. Kaum perempuan menurut Tanwier, sebenarnya memiliki potensi untuk maju dan mandiri, sepanjang diberi ruang, dukungan dan kesempatan, hanya saja, kesibukan-kesibukan tersebut, diharapkan tidak membuat perempuan melupakan kodratnya. Karena itu, untuk berperan lebih jauh, Tanwier mengatakan dukungan kaum laki-laki sangat menentukan untuk mendorong kemandirian kaum perempuan, agar potensi-potensi yang ada pada diri mereka dapat dioptimalkan. Ketua TP-PKK Aceh Tengah, Ny. Yanna Tanwier, pada kesempatan yang sama mengatakan kaum perempuan harus diberikan ruang yang lebih untuk mengembangkan pemikirannya. karena peran kaum perempuan selain dapat memberikan kontribusi secara optimal dalam mengisi pembangunan, juga dapat menjadi perekat rasa kesejukan, perdamaian, persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. Sejalan dengan tema yang diusung pada peringatan hari ibu ke-84 tahun 2012, yang bertajuk, “peran perempuan dan laki-laki dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan menuju kesejahteraan bangsa”. Yanna menekankan tema tersebut mengandung makna penting, bahwa kaum perempuan dan laki-laki saat ini, memiliki hak dan kontribusi yang sama, ditandai memudarnya sekat-sekat diskriminasi antara laki-laki dan perempuan. “Kaum perempuan bersama kaum laki-laki merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam upaya membangun kualitas hidup keluarga, masyarakat dan hari esok yang lebih baik”, pungkas Yanna. Upacara pagi itu diikuti oleh segenap organisasi wanita dan dimeriahkan dengan pameran kerajinan tangan yang berasal dari beberapa organisasi wanita serta kerajinan tangan bunnga hias yang berasal dari Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI) Aceh Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H