Makanya keberadaan Terminal Khusus TKI sangat penting. Pelayanan selama ini memang harus diakui buruk. Tapi berdasarkan pengalaman sebelumnya, TKI yang pulang tak ada pelayanan sama sekali sehingga banyak yang ditipu, diperas, didaur ulang oleh PJTKI nakal, ditelantarkan supir di hutan karena tak beri uang, dihipnotis dan berbagai kejahatan lainnya.
Keberadaan Terminal khusus kedatangan TKI terbukti meminimalisir hal-hal jahat tersebut.
Dengan melepas TKI PLRT melenggang begitu saja, sama dengan menjadikan terminal kedatangan sebagai ajang perburuan potensial bagi penjahat, dan TKI PLRT yang sebagian besar perempuan desa itu yang menjadi mangsanya.
Karenanya pihak pemerintah dalam hal ini Menakertrans Muhaimin Iskandar hendaknya meninjau ulang keputusannya. Sebab kebijakan ini penuh resiko buat TKI PLRT. Yang diperlukan adalah perbaikan pelayanan terminal khusus TKI; biaya dibuat masuk akal, waktu tunggu dipersingkat, libas manusia-manusia tukang catut.
Bahkan pekerja migas dengan level insinyur yang pernah saya tempatkan ke Dammam Arab Saudi, suatu kali menjadi korban hipnotis dan dibuang di pinggir tol. Hanya kejadian ini tak masuk berita. Namun sang korban bercerita di depan mata saya.
Ini insinyur. Bagaimana dengan TKI PLRT?
Tulisan saya lainnya berkaitan dengan TKI & PJTKI silakan klik kalimat ini
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI