Yang tak setuju dengan opini saya silakan berhubungan dengan LSM TKI.
Bila bertemu dengan TKI bermasalah inilah yang akan mereka lakukan:
1. Melihat dan menelusuri dokumen TKI kalau-kalau ada yang bisa dicari cela salah PJTKI/PPTKIS yang memberangkatkan.
2. Bila ditemukan, mereka akan datangi PJTKI/PPTKIS memberangkatkan TKI bermasalah tersebut dan langsung negosiasi dengan mereka berapa duit yang bisa dibayar PJTKI/PPTKIS agar mereka menutup mulut
3. Percayalah, kalau LSM itu mendapatkan uang dari PJTKI/PPTKIS, hanya setetes yang jatuh ke tangan TKI yang tertimpa musibah. Sebagai info, bila tak mendapatkan TKI bermasalah tak sedikit oknum LSM TKI yang juga menjadi calo TKI! Dan begitulah selalu siklus permasalahan dan muaranya bila LSM TKI mengurus TKI yang tertimpa musibah.
4. TKI yang gagal alias pulang tak membawa uang akan berpotensi menjadi "bahan daur ulang" oleh mafia entah itu dari PJTKI/PPTKIS atau bahkan LSM TKI. Daur ulang saya maksud adalah begini; beberapa tahun lalu sebelum ada Terminal TKI, saya kerap mendapati TKI yang tak mau pulang ke kampung kalau mereka pulang ke Indonesia tak membawa uang. Mereka lebih memilih langsung untuk menjadi TKI lagi. Dan ini dimanfaarkan oleh para mafia. Di kalangan dunia TKI baik dari kalangan pemerintah maupun swasta (baca: PJTKI & LSM) pasti mengenal seroang Cina keturunan yang berinisial JC yang kaya raya berkat daur ulang semacam ini. Apakah hal semacam ini ingin diulang oleh KPK?
Bagaimana Terminal TKI selama berada di tangan BNP2TKI?
Tak sepenuhnya positif tentu saja. Kerap terdengar kasus pemerasan di sana.
Namun tak terdengar TKI yang dibuang di tol Jagorawi, atau dirampok lalu ditelantarkan di hutan atau setelah sesampai di Indonesia malah tak pulang ke rumah lalu tak terdengar kabarnya lagi entah kemana larinya. Sesekali terdengar kabar TKI yang pulang lalu dibunuh setelah dirampok. Di bawah ini yang terliput media
http://www.jpnn.com/read/2014/08/25/253684/TKI-Ditemukan-Tewas-di-Jalan-Tol-
http://surabaya.okezone.com/read/2012/12/30/521/739187/tki-dibius-dibuang-di-hutan