Mohon tunggu...
Elsa Ameera
Elsa Ameera Mohon Tunggu... -

..real human

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasib Bangsa Indonesia setelah Pilpres

1 Juni 2014   15:24 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:51 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14015485251518619614

Saya coba repost tulisan sesuai judul asli, semoga tidak disalahpersepsikan.

Nasib Bangsa Indonesia Setelah Pilpres

Nasib Bansa di Tangan RI-1? (pic: radarcirebon.com)

Pemilihan Presiden tinggal menghitung hari. Dua pasangan Capres-Cawapres sudah mempersiapkan diri untuk menyongsong perhelatan akbar ini. Berbagai manuver politik dipersiapkan oleh masing-masing kubu melalui team suksesnya. Media sebagai alat kampanye yang cukup efektif menjadi pilihan tepat untuk memunculkan citra dan informasi masing-masing kandidat.

Tontonan di media setiap hari membuat saya coba berandai-andai kira-kira seperti apa nasib bangsa Indonesia nanti setelah memilih pemimpin negeri ini. Cukup repot memang ketika harus mencerna informasi yang bertubi di media apalagi untuk mengklarifikasi kebenarannya. Coba kita anggap semua informasi tentang para kandidat adalah benar adanya.

Pertama kita coba berandai-andai jika yang terpilih nanti adalah pasangan Prabowo-Hatta. Bayangan pertama saya adalah mengenai sosok Prabowo yang punya latar belakang militer sehingga akan cukup tegas memimpin negeri ini. Bisa jadi gaya militer akan diterapkan untuk rakyat di seluruh lapisan masyarakat. Orang akan takut bicara salah, bisa-bisa dilempar handphone atau dilempar ke laut. Hari ini mengkritik sang Presiden, besok pagi datang jemputan, pulang tak di antar, menghilang tanpa bekas.

Kecintaan Prabowo dengan kuda-kuda piaraannya tidak diragukan lagi. Koleksi kuda-kuda sang Presiden yang sudah tidak masuk hitungan jari tangan dan kaki bahkan mengalahkan jumlah istri dari mendiang Bung Karno. Sampai-sampai sang presiden cukup tegar tanpa didampingi oleh wanita sebagai Ibu Negara. Bisa jadi nanti keluar Kepres untuk penghapusan istilah Ibu Negara, diganti dengan Kuda Kenegaraan.

Jika Prabowo terpilih sebagai Presiden negeri ini, istilah Harta - Tahta - Wanita yang banyak dicari orang menjadi tidak relevan lagi. Prabowo merupakan sosok orang kaya sudah tidak diragukan lagi, harta berlimpah. Tahta sudah didapatkan, sebagai orang nomor satu di negeri ini. Wanita? beliau sudah tidak butuh lagi. Jadi segenap jiwa raganya tentunya akan dicurahkan untuk membangun negeri ini.

Jika Prabowo jadi Presiden, rakyat akan lebih dimudahkan dalam urusan kewarganegaraan. Raja Yordania akan dengan senang hati memberikan kewarganegaraan kepada setiap warga negara Indonesia, seperti yang pernah ditawarkan kepada Prabowo. Urusan pergi ibadah Haji juga akan lebih mudah, semudah ibadah Haji gratis yang dilakukan SDA sebagai salah satu team suksesnya.

Hatta sebagai pasangan Prabowo tentunya juga akan saling melengkapi. Undang-undang lalu lintas akan ada revisi. Siapapun boleh menabrak orang lain di jalanan dan tidak akan ditindak secara hukum, tinggal minta maaf. Tuhan saja Maha pemaaf, apalagi rakyat biasa.

Lalu bagaimana jika Pasangan Jokowi-JK yang akan terpilih pada Pilpres nanti?

Jokowi yang hobi blusukan akan menghambat pertumbuhan industri transportasi di tanah air. Industri otomotif akan merosot tajam karena orang-orang cukup jalan kaki atau bersepeda ke tempat kerjanya. Jepang sebagai produsen otomotif terkemuka akan gulung tikar di tanah air karena tergantikan dengan pabrikan China, mobil berkarat bukan masalah toh akan jarang dipakai.

Etnis Tiong Hoa atau Tiongkok di tanah air akan mendapat tempat yang lebih bagus di Indonesia. Jokowi tentunya tidak akan melupakan leluhur dan garis keturunannya. Darah etnis Tiong Hoa yang mengalir di tubuhnya akan terpanggil untuk mengmbangkan dunia usaha di tanah air, seperti kebanyakan etnis Tiong Hoa yang sukses sebagai wiraswasta atau pengusaha.

Dukungan bangsa Yahudi kepada Jokowi akan membuat bangsa Indonesia bisa cepat berkembang dan tidak dipandang sebelah mata lagi di dunia luar. Kedekatan dengan israel dan Amerika sebagai negara adi kuasa akan memperkokoh kekuatan politik, keamanan dan ekonomi di tanah air.

Jika Jokowi jadi Presiden, aliran Syiah akan berkembang dengan subur di tanah air karena kabinet yang dia pimpin akan menempatkan seorang tokoh Syiah sebagai menteri agamanya. Nikah mut’ah akan lazim di negeri ini, kawin kontrak akan menjadi bagian dari opsi yang ditawarkan di catatan sipil. Istri banyak menjadi sebuah tradisi, asalkan tidak ada perjanjian pra nikah untuk tidak mau dimadu dari calon istri, seperti perjanjian yang dibuat Jokowi dan Iriana sang istri.

Jika Jokowi jadi Presiden, beliau akan minta MUI untuk mengeluarkan fatwa mengubah bacaan Imam ketika sholat dhuhur menjadi jahar atau bersuara keras. Mengubah embel-embel H menjadi Herbertus bukan gelar Haji. Intelijen akan disebar setiap hari Jum’at untuk memantau isi khutbah Jum’at dan mencatat siapa khotibnya.

Jika Jokowi menjadi Presiden, JK tinggal duduk manis menunggu limpahan tugas saja karena sesuai hobi Jokowi yang tidak pernah tuntas mengemban tugasnya. Sebelum berakhir masa jabatannya Jokowi akan tertarik menduduki jabatan lebih tinggi lagi sehingga JK tinggal menerima limpahan tugas melanjutkan sebagai Presiden. Kemudian dengan gagahnya JK akan berpidato, “Jokowi memang tidak cocok jadi Presiden, belum terbukti kinerjanya”, kata JK sambil sesekali menjilat ludahnya sendiri.

Sudah mantapkah dengan pilihan Anda untuk pasangan Capres-Cawapres yang akan memimpin negeri ini? Kalau Anda memutuskan golput, tetap tidak pengaruh, salah satu dari pasangan tetap akan terpilih untuk memimpin negeri ini. Lebih baik kita siapkan diri kita masing-masing untuk memberikan sesuatu yang positif untuk negeri ini dan senantiasa berdoa semoga siapa pun yang nanti akan menjadi pemimpin negeri ini bisa menjadi pemimpin yang amanah untuk bangsa ini. Aamiin..

..real human

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun