Mohon tunggu...
Rio Estetika
Rio Estetika Mohon Tunggu... Freelancer - Dengan menulis maka aku Ada

Freelancer, Teacher, Content Writer. Instagram @rioestetika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Deep Learning Spiritual Dalam Tafsir Al-Ma'un ala KH. Ahmad Dahlan

12 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 12 Januari 2025   10:00 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Interaksi yang penuh kasih, seperti yang dicontohkan KH. Ahmad Dahlan, dapat menciptakan suasana belajar yang positif. Guru mendorong dialog terbuka dan memberikan apresiasi pada usaha siswa akan menumbuhkan rasa percaya diri dan kegembiraan dalam belajar. Ketika siswa merasa dihargai, mereka akan lebih mudah terhubung dengan nilai-nilai yang diajarkan, sehingga pembelajaran menjadi pengalaman yang terkenang. Dengan suasana seperti ini, joyful learning tidak hanya memotivasi siswa untuk belajar lebih giat tetapi juga membentuk hubungan emosional yang kuat antara materi pelajaran, guru, dan teman-temannya.

4. Transformasi Sosial: Kolaborasi Bersama Teknologi

Sekolah Muhammadiyah dapat memanfaatkan teknologi untuk memperluas dampak pembelajaran berbasis Al-Ma'un. Platform digital dapat digunakan untuk memantau dan mendukung proyek sosial siswa, seperti aplikasi yang menghubungkan siswa dengan komunitas yang membutuhkan bantuan. Pengembangan platform digital dapat diinisiasi dengan kolaborasi bersaman perguruan tinggi milik Muhammadiyah yang berkonsentrasi pada teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu, kolaborasi dengan organisasi sosial Muhammadiyah, seperti Lazismu atau Aisyiyah, dapat memperluas peluang aksi nyata siswa.

Praktik pembelajaran KH. Ahmad Dahlan dalam mengajarkan tafsir surat Al-Ma'un telah menunjukkan kepada kita bahwa konsep deep learning, yang baru populer di era modern, ternyata telah lama diterapkan oleh beliau. Jauh sebelum istilah deep learning dikenal, Kyai Dahlan telah berhasil mengintegrasikan elemen mindful, meaningful, dan joyful learning dalam proses pengajarannya. Beliau tidak hanya mengajarkan ilmu agama secara teoritis, tetapi juga mendorong murid-muridnya untuk mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Hal tersebut menjadi warisan pemikiran dan tindakan KH. Ahmad Dahlan yang menjadi modal berharga bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah dalam mengembangkan model pembelajaran yang lebih relevan dan berdampak. Dengan mengintegrasikan spiritualitas, aksi nyata, dan suasana belajar yang menyenangkan, sekolah Muhammadiyah dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun