Sayup-sayup mentari terhalang sedikit awan mendung tidak menyurutkan langkah guru beserta tenaga pendidikan SD Muhammadiyah 14 Surakarta dan SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Pada hari Kamis, 22 Desember 2022 mereka kembali gayung bersambut mengadakan "Renewal of The Spirit", pembaharuan semangat pasca beragam agenda sekolah. Mulai dari penyambutan penggembira Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah kemaren, kesibukan Penilaian/Sumatif Akhir Semester Gasal. Semua kegitan itu tentunya telah banyak menyita waktu, tenaga, dan pikiran. Maka, kedua sekolah ini sepakat mengadakan agenda penyegaran semangat ke Pantai Parangtritis dan Cemoro Sewu, Bantul, Yogyakarta.
Penyegaran diawali dengan ice breaking dan outbond yang dipimpin oleh Ustadz Rohmat Syahbani, S.Pd (guru penjaskes SMPM 8 Surakarta) beserta tim. Adapun jenis ice breaking menyanyikan lagu "Halo-Halo Bandung" dengan iringan saling tepuk antar peserta yang menguji konsentrasi dan kekompakan. Selanjutnya,guru dan tendik diarahkan untuk membuat kelompok untuk bermain permainan dalam outbond game pipa bocor, estafet tepung, dan bola voli sarung. Dalam game yang dirancang oleh Ustadz Bani dan tim tidak memprioritaskan pencarian pemenang, tetapi untuk merajut rasa kekompakan dan memunculkan kegembiraan diantara guru/tendik SD Muhpatlaska dan SMP Models. Lain sisi yel-yel dan slogan penyemangat hari ini juga menjadi mood boster sendiri bagi semua peserta. Berikut adalah slogan penyemangat renewal of the spirit ala perguruan Muhammadiyah Danukusman.
SMP Modelska... Jaya...!!
SD Muhpatlaska...Jaya...!!
Siapa kita?...kita Suadara!!
Kita sangat?...Luar Biasa!!
Pada kesempatan ini, bukan sekedar hanya refreshing dan healing semata. Melainkan sebuah awal simpul komitmen bersama antara SD Muhammadiyah 14 Surakarta dan SMP Muhammadiyah 8 Surakarta, untuk menjadi kiblat lembaga pendidikan berkemajuan. Ustadz Rusmanto, S.Pd.I, M.Pd.I selaku kepala SMPM 8 Surakarta menyampaikan, "Marilah kita jadikan momentum ini sebagai bentuk komitmen dan pembuatan sejarah baru bahwa lembaga pendidikan yang satu atap bisa saling kolaborasi dan bahu-membahu untuk maju bersama. Dan mari kita buktikan bahwa sekolah yang satu atap dan beda jenjang tidak ada yang tertinggal salah satunya, melainkan satu terbaik  maka baik semuanya." Hal tersebut dibenarkan dengan fakta bahwa siswa/siswi yang lulus dari SD Muhammadiyah 14 Surakarta dapat  melanjutkan studi di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta dengan berbagai tawaran kemudahan dan dispensasi biaya pendidikan yang lumayan. Artinya, seperti naik kelas dari SD ke SMP.
Kegiatan ini, besar harapannya akan menjadi langkah awal untuk membangun kemitraan terutama dalam program-pogram pendidikan yang bisa menjadi daya tarik masyarakat Surakarta pada khususnya. Karena sekolah Muhammadiyah yang berkemajuan adalah yang mampu membangun kemitraan yang solid pada potensi-potensi lingkungan sekitarnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H